Timlo.net – Air semestinya membuat dingin. Namun gegara air, kakak adik kandung di Desa Faomasi Hilisimaetano, Kecamatan Maniamolo, Kabupaten Nias Selatan (Nisel), Sumatra Utara ini malah cekcok berujung pembunuhan. Inti persoalannya adalah berebut air untuk pengairan sawah.
Dilansir dari laman ntmcpolri.info, korban adalah Mosi Dakhi alias Ama Marsaina (35). Dia tewas bersimbah darah di lahan persawahannya setelah dibacok kakak kandungnya, Rufoi Dakhi alias Ama Merata (43). Bahkan istri dan anak pelaku ikut membacok istri korban.
Namun demikian istri korban, Adiliana (35) alias Ina Marsaina hanya mengalami luka bacok, dan terpaksa dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis.
Kasat Reskrim Polres Nisel, AKP Iskandar Ginting menerangkan, peristiwa tragis itu terjadi pada Selasa (16/2) sekitar Pukul 16.00 WIB. Pelaku pembacokan adalah abang kandung korban, yakni Rufoi Dakhi alias Ama Merata (43) dan istri pelaku atau Ina Merata (35) serta anaknya, Tarsa Dakhi (10).
Saat itu, korban bersama istri dan anaknya berangkat dari rumah menuju areal persawahan yang berjarak satu kilometer dari rumahnya. Saat korban tiba di sawah, pelaku bersama istri dan anaknya sudah berada duluan di tempat kejadian perkara (TKP) dan sedang bekerja di sawah milik pelaku.
“Korban bersama istrinya berencana mengurangi jumlah debit air yang menggenangi sawahnya dan membuka jalan air menuju sawah milik kakaknya. Namun, pelaku tidak terima dengan tindakan korban. Pelaku langsung menembak korban sebanyak dua kali dengan senapan angin,” beber AKP Iskandar Ginting, Rabu (17/2).
Tidak terima dengan perlakuan itu, lanjutnya, korban dan pelaku sempat adu mulut. Kemudian pelaku dan anaknya membawa parang dan membacok tubuh korban. Istri pelaku juga ikut memukul korban dengan kayu.
Melihat kejadian tersebut, ujar Iskandar, istri korban hendak melerai, namun justru kena bacok oleh pelaku Rufoi Dakhi alias Ama Merata.
“Atas kejadian itu, Mosi Dakhi meninggal di lokasi dengan luka bacok pada bagian kepala dan kaki sebelah kiri. Sedangkan istrinya, Adilina mengalami luka bacok pada bagian tangan korban,” ungkapnya.
Petugas Polres Nias Selatan yang mendapat informasi kejadian itu, langsung mengecek dan mendatangi lokasi kejadian.
“Dua orang pelaku telah menyerahkan diri ke Satuan Reserse Kriminal Polres Nias Selatan, yaitu Rufoi Dakhi dan anaknya Tarsi Dakhi. Sedangkan satu orang pelaku lagi, yakni Ina Merata masih berada di rumah pelaku dikarenakan sedang hamil delapan bulan. Kita sudah mengamankan kedua tersangka dan barang bukti, di antaranya dua buah parang,” kata Iskandar Ginting.
Sumber: ntmc
Editor : Wahyu Wibowo