Solo – Pertemuan bendahara umum Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) se Jawa Tengah kembali digelar oleh Pimpinan Wilayah IPM Jawa Tengah. Pertemuan digelar secara online melalui aplikasi Zoom pada Jumat (19/2) tersebut mendatangkan Direktur Fundraising LazisMu Jateng, Wahidin Hasan sebagai pembicara.
Wahidin Hasan yang datang sebagai pembicara langsung mendapat curhatan dari para peserta. Salah satunya yakni Nur Alfiah, bendahara umum PD IPM Wonosobo, ia mengeluhkan selama ini belum bisa maksimal dalam hal pendanaan.
Mendapati hal itu, Wahidin Hasan yang juga merupakan alumni IPM merasa seperti dibawa ke masa lalu sewaktu masih menjadi aktivis IPM. Menurutnya hal seperti ini seharusnya sudah tidak terjadi dimasa sekarang, pasalnya kata dia zamannya sudah berbeda. Sekarang ini tiap daerah memiliki banyak sekali Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) termasuk LazisMu. Sehingga lanjut Wahidin Hasan kalian bisa minta langsung ke AUM-AUM tersebut.
Lebih lanjut, Hasan menerangkan bahwa kader IPM sekarang ini sudah harus lebih mandiri dan kreatif dalam hal pendanaan, salah satunya yakni bisa menjalin kemitraan dan bersinergi dengan LazisMu dalam hal pemberdayaan zakat di sekolah Muhammadiyah.
“Sehingga dengan seperti itu maka ketika IPM akan mengadakan acara sudah memiliki dana hasil dari bagian pengelolaan zakat tersebut,” tandasnya.
Bendahara umum PW IPM Jateng, Sulistyo Suharto mengakui memang salah satu problem di IPM Daerah yakni belum bisa maksimal dalam hal pendanaan apalagi dimasa pandemi seperti sekarang ini. Maka dari itu, Ia bersama dengan teman-teman bendahara PW IPM Jateng menggelar rapat koordinasi rutin kepada teman-teman bendahara PD IPM se Jawa Tengah.
“Harapannya dengan pertemuan rutin ini bisa membantu mereka sekaligus memonitoring perkembangannya dalam hal keuangan, pasalnya keuangan ini adalah salah satu aspek penting guna jalannya roda organisasi jelasnya.