Solo – Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo bakal membentuk Komunitas penyintas Covid-19 di Solo. Pembentukan komunitas penyintas Covid-19 tersebut bagian dari upaya memudahkan dalam mencari pendonor plasma konvalesen.
“Kami telah menginventarisasi permasalahan yang dihadapi rumah sakit saat akan melakukan terapi plasma konvalesen,” ujar Kepala DKK Solo, Siti Wahyuningsih, Minggu (21/2).
Ning sapaan akrabnya mengatakan permasalah berkaitan dengan terapi plasma konvalesen diantaranya terkait mahalnya biaya tes screening pendonor dan sulitnya mencari sukarelawan pendonor plasma. Untuk biaya tes screening pendonor akan diajukan ke APBD.
“Sedangkan persoalan sulitnya mencari sukarelawan pendonor plasma konvalesen kami akan bentuk komunitas penyintas Covid-19 di Solo,” kata dia.
Ia mengatakan anggota komunitas penyintas Covid-19 berasal dari semua kalangan yang pernah terpapar Covid-19 dan sudah dinyatakan sembuh. Dengan komunitas tersebut ketika ada pasien Covid-19 membutuhkan pendonor plasma sudah ada sukarelawan yang siap.
“Dengan adanya komunitas penyintas Covid-19 tidak sulit lagi mencari pendonor plasma konvalesen ketika ada kebutuhan mendesak,” kata dia.
Ia menambahkan pihaknya juga akan menghubungi sejumlah tokoh untuk memotivasi penyintas Covid-19 untuk donor plasma konvalesen. Sebab proses donor plasma konvalesen membutuhkan waktu dua hari sebelum pengambilan plasma.
“Jadi kita berikan motivasi dulu pada penyintas Covid-19 sebelum menjadi pendonor plasma konvalesen agar lebih bersemangat,” tandasnya.
Editor : Dhefi Nugroho