Solo — PT Kereta Api Indonesia (KAI) melakukan inspeksi jalur lintasan dan sarana prasarana di wilayah Daerah Operasional (Daop) VI Yogyakarta. Inspeksi tersebut dilakukan langsung oleh Direktur Utama PT KAI, Edi Sukmoro, Kamis (13/12).
“Inspeksi ini kita lakukan untuk memastikan persiapan jelang masa angkutan Nataru (Natal dan Tahun Baru),” kata Dirut PT KAI (Persero), Edi Sukmoro.
Dari Inspeksi yang dilakukan tersebut, ia mengatakan agar seluruh jajaran dapat mewaspadai sejumlah titik rawan bencana alam, baik longsor maupun banjir.
“Selain itu, kita juga meminta seluruh Ka Daop untuk memperhatikan perlintasan sebidang di daerahnya masing-masing. Agar dapat dijaga betul-betul,” jelasnya.
Dari aspek prasarana, seperti tahun-tahun sebelumnya KAI bersiap siaga untuk daerah-daerah rawan bencana alam. PT KAI, lanjut dia, telahmendeteksi sebanyak 305 titik rawan berupa banjir, longsor, dan amblas di sepanjang jalur KA di Jawa-Sumatera. Untuk itu, pihaknya telah menyiapkan alat material untuk siaga (AMUS) antara lain berupa batu balas, bantalan rel, pasir, karung, besi H Beam (untuk jembatan), alat penambat rel di titik-titik yang telah ditentukan.
Selain itu, KAI juga menyiagakan tenaga flying gank, Petugas Penilik Jalan (PPJ) Ekstra, Penjaga Jalan Lintas (PJL) Ekstra, dan petugas posko daerah rawan di sepanjang lintas KA Jawa dan Sumatera untuk memantau apabila terjadi rintang jalan atau peristiwa luar biasa (PLH) yang menghambat perjalanan KA.
“Total sebanyak 1.423 petugas disiagakan dengan rincian 415 personel PPJ Ekstra, 867 personel PJL Ekstra, dan 141 personel posko daerah rawan,” tandasnya.
Meskipun jumlah PJL ditingkatkan, PT KAI dengan tegas mengimbau kepada seluruh masyarakat pengguna jalan untuk tetap mematuhi rambu-rambu di pelintasan sebidang. Hal itu perlu dilakukan untuk menghindari kejadian yang tak diinginkan.
Editor : Marhaendra Wijanarko