Karanganyar — Tim peneliti dari sejumlah universitas memulai studi pengembangan berkelanjutan di Desa Berjo, Ngargoyoso. Salah satunya membangun pembangkit listrik tenaga mikro hidro (PLTMH).
“Rencana para peneliti membutuhkan waktu setahun. Kita akan support. Terlebih jika pemanfaatannya dinikmati warga Desa Berjo,” kata Kades Berjo, Suyatno kepada Timlo.net, Senin (22/2).
Tim peneliti mengambil tema optimalisasi BUMDes dalam Pengembangan Desa Wisata Berkelanjutan di Desa Berjo Ngargoyoso. Anggota tim antara lain Prof Dr Rahmawati (UNS), Prof dra Indah Susilowati (Undip), Prof Nurul Indarti (UGM), Prof Soenarto PhD (UNY), Prof Dr Asri Laksmi Riani (UNS), dan lainnya. Mereka berlatar belakang disiplin ilmu berbeda yang memadukannya demi pemberdayaan masyarakat.
Pada penelitian ini dilakukan upaya penerapan skenario untuk meningkatkan produktifitas listrik yang dihasilkan secara teknis dengan menambah komponen. Seperti generator, turbin, pipa pesat dan pompa.
Pada upaya penambahan komponen ini akan menambah biaya investasi, untuk itu, dilakukan analisis ekonomi untuk melihat kelayakan ekonomi dari segi investasi. Sasarannya air terjun Jumog.
Prof Soenarto mengatakan jika penelitian berhasil dan hasilnya direalisasi, maka Desa Berjo bakal menjadi pioner di Indonesia dalam pengembangan listrik nonfosil yang dinikmati warga setempat.