Timlo.net—Para ahli kesehatan jantung telah sejak lama menasehatkan para pasien mereka untuk mengubah pola makan mereka untuk mengurangi kolesterol jahat (LDL) dan meningkatkan kolesterol baik (HDL). Tapi, penelitian yang ada selama ini menunjukkan adanya paradoks. Meningkatkan kolesterol HDL tidak selalu berarti mengurangi risiko serangan jantung. Alasannya, ada masalah yang berhubungan dengan partikel kolesterol besar melawan partikel kolesterol kecil. Hal ini diungkap dalam sebuah penelitian baru.
Kolesterol jahat LDL adalah jenis kolesterol yang bisa menyebabkan penumpukan pada arteri. Hal ini membuat orang berisiko terkena penyakit jantung dan masalah lain yang terkait. Sedangkan kolesterol baik HDL bergerak dari arteri ke hati untuk dibuang.
Meningkatkan kolesterol baik bukan berarti adanya perlindungan. Tapi menurut penelitian baru dari Hospital del Mar Medical Research Institute, manfaat atau risikonya tergantung dari ukuran kolesterol HDL. Partikel yang besar bisa meningkatkan risiko serangan jantung.
Penyidik utama penelitian itu, Dr. Robert Elosua berkata,” Ada hubungan kasual yang positif antara ukuran partikel kolesterol HDL dan risiko serangan jantung, jadi kami pikir untuk meningkatkan kolesterol baik dalam darah, partikelnya harus berukuran kecil.”
Slashgear memberitakan pada Jumat (26/2) jika partikel kolesterol baik secara efektif mengumpulkan kolesterol dari arteri dan membawanya ke hati. Sayangnya tidak ada obat yang bisa meningkatkan kolesterol baik atau mengecilkan partikel kolesterol baik.
Editor : Ranu Ario