Solo — Overpass Manahan akhirnya diuji coba Senin (17/12) mendatang. Uji coba rencananya dilaksanakan tiga hari untuk mengetahui daya tampung jalan layang tersebut. Dinas Perhubungan (Dishub) menginginkan ruas jalan layang dari arah Kota Barat hingga perlintasan kereta dapat dilalui tiga lajur.
“Memang kalau diukur tidak cukup (tiga lajur). Makanya besok kita coba bisa apa tidak,” kata Kepala Dishub Solo, Hari Prihatno, Kamis (13/12).
Informasi mengenai kapasitas ruas jalan layang itu dinilai vital oleh Dishub. Pasalnya, hal itu sangat menentukan Manajemen Rekayasa Lalu Lintas (MRLL) yang bakal diterapkan di area terdampak.
Mengacu pada usulan awal MRLL yang disusun Dishub pertengahan 2018 lalu, segmen jalan layang dari arah Utara (Jl MT Haryono) dijadikan satu arah menuju Kota Barat. Segmen jalan layang dari arah Barat (Jl Adi Sucipto) dibuat dua arah. Sedangkan segmen terpanjang dari perlintasan kereta hingga Kota Barat dibagi menjadi tiga lajur. Dua lajur ke arah Kota Barat, satu lajur ke arah Manahan.
Namun rancangan ini terkendala lebar jalan layang yang terlalu sempit dibagi tiga lajur. Dengan lebar efektif 8 meter, satu lajur hanya mendapat jatah kurang dari 3 meter. Dishub sempat mengusulkan agar desain overpass direvisi dengan mengurangi tebal dinding pengaman sehingga lebar jalan menjadi 9 meter. Namun usulan ini tidak dapat direalisasi karena pertimbangan keamanan. Kontraktor juga tidak berani melenceng dari detailed engineering design (DED).
Menanggapi hal ini, Walikota Solo, FX Hadi Rudyatmo mengatakan MRLL Overpass Manahan akan dibahas lebih lanjut bersama Dishub. Saat ini Pemkot masih fokus pada pengaspalan dan pembersihan sisa-sisa material proyek.
“Besok Dishub kita ajak rapat. Yang penting sekarang diaspal dulu. Dan saya sudah minta agar lokasi segera dibersihkan,” kata dia.