Minggu, Februari 5, 2023
  • Tentang Kami
  • Karir
Timlo.net
No Result
View All Result
  • Seni Budaya
  • Bisnis
  • Pendidikan
  • Olah Raga
  • Solo dan Sekitar
  • Wisata
  • Gaya Hidup
  • Nasional
  • Manca
  • Regional
    • Solo
    • Sragen
    • Karanganyar
    • Klaten
    • Wonogiri
    • Sukoharjo
    • Boyolali
  • Indeks
  • Seni Budaya
  • Bisnis
  • Pendidikan
  • Olah Raga
  • Solo dan Sekitar
  • Wisata
  • Gaya Hidup
  • Nasional
  • Manca
  • Regional
    • Solo
    • Sragen
    • Karanganyar
    • Klaten
    • Wonogiri
    • Sukoharjo
    • Boyolali
  • Indeks
Timlo.net
No Result
View All Result
Home Nasional

Kasus Menurun, Tidak Ada Zona Merah di Jateng selama Tiga Pekan Terakhir

Dhefi Nugroho by Dhefi Nugroho
2 Maret 2021 | 17:07
in Nasional, Umum
Kasus Menurun, Tidak Ada Zona Merah di Jateng selama Tiga Pekan Terakhir

sumber: humas pemprov jateng

Share on FacebookShare on Twitter

Timlo.net – Penanganan pandemi Covid-19 di Jawa Tengah terus menunjukkan hasil yang positif. Selama tiga pekan berturut-turut, tidak ada satupun Kabupaten/Kota di Jawa Tengah yang masuk zona merah atau risiko tinggi.

Hal itu diungkapkan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo saat memimpin rapat evaluasi penanganan Covid-19 di kantornya, Selasa (2/3). Ganjar menyebutkan, grafik kasus aktif di 35 Kabupaten/Kota di Jateng terus mengalami penurunan.

BacaJuga

Hasil Sero Survei ke-3: Antibodi Tertinggi pada Orang yang Vaksinasi Booster

Ganjar Disebut Satu-Satunya Gubernur Terlibat Langsung Perancangan RPD dan RKPD

Ganjar Ingin Kurikulum SMK Sesuai Kebutuhan Kerja

“Kalau dilihat dari sisi epidemologi, zona resiko tinggi pada 7 Februari ada 5 Kabupaten di Jateng. Tapi pada minggu setelahnya sampai hari ini tidak ada satupun zona merah di 35 Kabupaten/Kota,” kata Ganjar.

Tak hanya itu, jumlah zona merah di Kecamatan dan kelurahan yang ada di Jawa Tengah juga terus menurun. Dari data yang ada, awalnya terdapat 25 kecamatan masuk zona merah pada 7 Februari, namun pada 14 Februari turun jadi 10 kecamatan dan pada tanggal 21 Februari hanya 4 kecamatan masuk zona merah.

“Begitu juga di desa, pada 7 Februari ada 158 desa masuk zona merah, turun jadi 98 pada 14 Februari dan turun lagi jadi 30 pada 21 Februari. Artinya apa, saya melihat kondisi ini bagus, dan PPKM mikro berjalan dengan baik,” terangnya.

Selain itu, angka kasus harian juga terus mengalami penurunan. Perhari ini, jumlah kasus baru harian tertinggi di Banyumas dengan 52 kasus, Jepara 26 kasus, Klaten 23 kasus, Boyolali 22 kasus dan Kota Semarang 17 kasus.

“Bahkan di daerah lain seperti Wonogiri, Rembang, Kota Tegal, Salatiga dan Cilacap tidak ada penambahan kasus,” jelasnya.

Artinya lanjut dia, semua mengalami penurunan cukup signifikan. Untuk kasus aktif juga terus menurun, dengan tertinggi di Kota Semarang 508 kasus, diikuti Banyumas 466 kasus dan Cilacap 326 kasus.

“Tempat isolasi juga sepi, di Donohudan saja sekarang hanya terisi 22 orang. Artinya selama satu tahun evaluasi kami, semuanya menunjukkan penurunan bagus sambil kami genjot upaya vaksinasi dan minta semua Kabupaten/Kota mengawal agar semuanya lancar,” ucapnya.

Ganjar menyebutkan bahwa proses vaksinasi terhadap tenaga kesehatan sudah selesai. Saat ini, fokus selanjutnya adalah pelayan publik dan lansia.

“Sehingga harapannya, satu juta lebih dosis vaksin yang dikirim ke Jawa Tengah, kita bereskan secepatnya. Meski begitu, saya mengimbau ayo kita cegah jangan ada kurva kedua, tetap protokol kesehatan dijaga meskipun sudah divaksin, maka akan terjadi herd imunity seperti yang diharapkan,” tutupnya.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jateng, Yulianto Prabowo menambahkan, Recovery Rate (RR) di Jawa Tengah per 28 Februari sudah mencapai 89,49 persen. Sementara Case Fatality Rate (CFR) juga tidak ada kenaikan, masih di angka 6,18 persen.

“Sementara itu, tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit juga terus mengalami penurunan. Dari total 8912 tempat tidur isolasi di rumah sakit, saat ini hanya terpakai 2661. Sementara tempat tidur ICU dari total kapasitas 1087, saat ini hanya terpakai 398,” jelasnya. (*)

Editor : Dhefi Nugroho
Tags: covid-19ganjar pranowohumas pemprovrilis pemprov

Previous Post

Penyidik Panggil Pelapor Kasus RSUD Karanganyar

Next Post

Dianggap Jor-joran Rekrut Pemain, Begini Alasan PSS

Dhefi Nugroho

Dhefi Nugroho

Berita Terkait

Selama Lebaran, DKK Solo Pusatkan Vaksinasi di Graha Wisata Niaga dan Terminal Tirtonadi

Hasil Sero Survei ke-3: Antibodi Tertinggi pada Orang yang Vaksinasi Booster

4 Februari 2023

Ganjar Disebut Satu-Satunya Gubernur Terlibat Langsung Perancangan RPD dan RKPD

3 Februari 2023

Ganjar Ingin Kurikulum SMK Sesuai Kebutuhan Kerja

2 Februari 2023

Ustad Wijayanto Ajak Jaga Kerukunan dan Saling Menghormati

1 Februari 2023

Klaten Mulai Gelar Vaksinasi Booster Kedua, Ini Harapan Bupati

1 Februari 2023

Pembangunan Masjid Agung Jawa Tengah di Magelang Dimulai, Ganjar: Jangan Dikorupsi

1 Februari 2023
Next Post
Suporter Jadi Pertimbangan Ega Rizky Bertahan di PSS

Dianggap Jor-joran Rekrut Pemain, Begini Alasan PSS

Terkini

Arema FC Masih Jauh dari Dewi Fortuna

5 Februari 2023

Membanggakan, Tujuh Film Indonesia Tayang di IFFR Belanda

5 Februari 2023

Bawa Pulang Tiga Poin, PSIS Semarang Terapkan Strategi Ini

5 Februari 2023
PSS Sleman Punya Modal Bagus Buat Kalahkan Arema FC

Persib Bandung Berburu Puncak Klasemen, PSS Pasang Kuda-Kuda

5 Februari 2023
Pemalsu Sertifikat Vaksin Ditangkap, Jual Rp370 Ribu ke Pembeli

Hendak Terima Paket Berisi Sabu, WN India Ditangkap

5 Februari 2023






  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Telepon Penting
  • Privacy Policy
  • Term of Use
  • Karir
  • Sitemap
Telepon Kami : +62-271-626499

Copyright © 2022 Timlo.net PT Tinular Media Solo All Rights Reserved

No Result
View All Result
  • Solo dan Sekitar
  • Bisnis
  • Seni Budaya
  • Gaya Hidup
  • Pendidikan
  • Wisata
  • Olah Raga
  • Nasional
  • Manca
  • Serba-serbi

Copyright © 2022 Timlo.net PT Tinular Media Solo All Rights Reserved