Wonogiri — Diusianya yang ke 71, Satpol PP Wonogiri bertekad mengoptimalkan pelayanan kepada masyarakat. Khusus dimasa pandemi ini, Satpol PP tetap aktif turun ke lapangan memberikan sosialisasi, membangun kesadaran masyarakat dan pemantauan prokes meski saat ini Wonogiri sudah menyandang status zona oranye persebaran corona.
“Usia Satpol PP genap 71 tahun pada 3 Maret besok. Oleh sebab itu, kami kepingin setiap langkah kami bermanfaat dalam menegakkan wibawa praja daerah dan sesama. Mohon doanya ya,” terang Kepala Satpol PP Wonogiri Waluyo kepada wartawan, Selasa (2/3).
Kasus corona diklaim melandai berkat kerja bersama aparat pemerintah dan meningkatnya kesadaran masyarakat. Bahkan, tanpa mengurangi semangat, Satpol PP tetap melakukan pemantauan meskipun Wonogiri masuk di zona oranye.
Waluyo menuturkan kesadaran masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan sudah cukup baik. Buktinya, penambahan kasus corona diWonogiri terkendali.
“Seperti diketahui Wonogiri sekarang zona oranye. Bisa dicek juga di website pemerintah. Ini berkat kerja bareng kita,” ujarnya.
Berdasarkan website resmi Satgas Penanganan Covid-19 Nasional yang diakses pada Selasa pukul 12.00, Wonogiri termasuk zona oranye atau risiko sedang penularan korona. Status itu turun karena beberapa waktu lalu Wonogiri sempat berstatus zona merah.
“Meskipun kasusnya sudah turun, kami harapkan masyarakat tetap waspada. Protokol kesehatan jangan sampai kendor,” pinta Waluyo.
Lebihlanjut Waluyo mengatakan, kerja bersama antar instansi pemerintah dan kesadaran masyarakat yang meningkat mampu menurunkan kasus korona di Kota Sukses. Meskipun begitu, pihaknya tetap akan mengawasi penerapan protokol kesehatan di tengah-tengah masyarakat.
Dia menyebut, selama menjalankan operasi penegakan disiplin protokol kesehatan berupa razia masker sejak beberapa waktu lalu, mayoritas warga yang terjaring tak mengenakan masker mengaku didominasi karena lupa membawa masker. Pihaknya pun mewanti-wanti masyarakat untuk tidak melupakan membawa masker.
Selama PPKM berlangsung, imbuh Waluyo, jajarannya belum pernah melakukan penutupan cafe atau warung yang melanggar protokol kesehatan. Menurut dia, pendekatan humanis yang selama ini dikedepankan.
“Sesuai pesan Pak Bupati, kita hindari hal-hal yang bisa bikin ramai. Langkah-langkah lainnya kan ada. Kita ambil langkah yang edukatif. Kalau belum paham ya diberitahu ketentuannya begini,” tegasnya.
Disinggung soal peringatan HUT Satpol PP ke 71 yang jatuh pada Rabu(3/3) besok Waluyo menyatakan tidak ada acara spesial. Hanya saja, akan digelar upacara internal dengan jumlah pegawai terbatas selanjutnya mengikuti telekonferens dengan Kemendagri diaula kantor setempat.
“Kemungkinan besok ada acara potong tumpeng, tapi cuma internal kami saja. Itupun hanya tumpeng sederhana,” tandasnya.
Editor : Wahyu Wibowo