Timlo.net
No Result
View All Result
Timlo.net
  • Timlo.tv
  • Tentang Kami
  • Kontak
No Result
View All Result
Rabu, 14 April 2021
  • Seni Budaya
    • Umum
    • Sosok
  • Bisnis
    • Umum
    • Event
    • Inspirasi
  • Pendidikan
    • Umum
    • Sosok
  • Olah Raga
    • Umum
    • Bola
    • Sosok
    • Jadwal Siaran
  • Sosial
    • Umum
    • Kota
    • Event
    • Sosok
  • Wisata
    • Umum
    • Kuliner
    • event
  • Gaya Hidup
    • Umum
    • Teknologi
    • Kesehatan Umum
    • Busana
    • Sosok
  • Nasional
    • Umum
    • Politik
    • Ekonomi
    • Artis
    • Marketing
  • Manca
    • Umum
    • Teknologi
    • Film
    • Unik
  • Regional
    • Solo
    • Sragen
    • Karanganyar
    • Klaten
    • Wonogiri
    • Sukoharjo
    • Boyolali
  • Info Solo
    • Jadwal Kereta Api
    • Jadwal Pesawat
    • Jadwal Travel
    • Form Konsultasi
    • Telepon Penting
  • Indeks



  • Seni Budaya
    • Umum
    • Sosok
  • Bisnis
    • Umum
    • Event
    • Inspirasi
  • Pendidikan
    • Umum
    • Sosok
  • Olah Raga
    • Umum
    • Bola
    • Sosok
    • Jadwal Siaran
  • Sosial
    • Umum
    • Kota
    • Event
    • Sosok
  • Wisata
    • Umum
    • Kuliner
    • event
  • Gaya Hidup
    • Umum
    • Teknologi
    • Kesehatan Umum
    • Busana
    • Sosok
  • Nasional
    • Umum
    • Politik
    • Ekonomi
    • Artis
    • Marketing
  • Manca
    • Umum
    • Teknologi
    • Film
    • Unik
  • Regional
    • Solo
    • Sragen
    • Karanganyar
    • Klaten
    • Wonogiri
    • Sukoharjo
    • Boyolali
  • Info Solo
    • Jadwal Kereta Api
    • Jadwal Pesawat
    • Jadwal Travel
    • Form Konsultasi
    • Telepon Penting
  • Indeks
No Result
View All Result
Home Sosial

Kementerian LHK Dorong Pemanfaatan Sampah Jadi Pupuk Kompos

3 Maret 2021 , 09:10 WIB
| 
MG007 - Timlo.net
in Sosial, Umum
0 0
Kementerian LHK Dorong Pemanfaatan Sampah Jadi Pupuk Kompos

Pelatihan pengolahan sampah menjadi pupuk kompos dan pakan ternak di Desa Wonoboyo, Jogonalan, Klaten (dok.timlo.net/ Indratno Eprilianto)

Klaten — Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mendorong masyarakat untuk memanfaatkan sampah rumah tangga menjadi barang yang lebih berguna. Sampah rumah tangga bisa menjadi pupuk kompos dan pakan ternak.

“Sampah yang dulu menjadi sesuatu yang tidak diinginkan, tidak berguna, ternyata bisa bermanfaat atau bernilai,” ujar Kepala Bidang Evaluasi dan Tindaklanjut Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup, Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion Jawa (P3E Jawa), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Sumartinah, di sela Sosialisasi dan Pemberdayaan Masyarakat Tentang Ketahanan Pangan Sehat Berbasis Pengolahan Sampah di Desa Wonoboyo, Kecamatan Jogonalan, Klaten, Selasa (2/3).

BacaJuga

Munculnya Covid-19 Klaster Ponpes, Bupati Klaten: Itu 5M Tidak Difungsikan

Selvi Ananda Blusukan ke Rumah Warga Akseptor KB, Ini Tujuannya

Kisah Mantan TKI Asal Wonogiri di Malaysia Nyaris Dibuang di Jalanan

Kegiatan sosialisasi ini terselenggara atas kerjasama antara KLHK, Pemerintah Desa Wonoboyo, Pemerintah Kecamatan Jogonalan, serta pegiat lingkungan Wasteless Project yang mengajarkan tentang tata kelola sampah.

Melalui sosialisasi ini, lanjut Sumartinah, KLHK ingin memberikan pemahaman dan edukasi kepada masyarakat mengenai pengelolaan sampah rumah tangga. Seperti diketahui, sampah rumah tangga meliputi organik dan anorganik. Keduanya bisa dimanfaatkan secara maksimal dengan cara memilahnya.

“Kami ingin menumbuhkan kepedulian dan kesadaran masyarakat sehingga bijak dalam mengelola sampah agar menjadi bernilai lebih. Di dalam rumah tangga itu kita bisa memanfaatkan sampah atau mendaur ulang sampah dan bahkan membatasi sampah itu agar nilainya lebih berkah lagi,” ujarnya.

Kepala Desa Wonoboyo, Supardiyono, mengatakan, dalam sosialisasi ini sekaligus diberikan pelatihan cara pembuatan pupuk organik satu jam jadi. Hal ini penting karena permasalahan sampah dari tahun ke tahun terus meningkat.

Volume sampah di Desa Wonoboyo setiap rumah mencapai setengah kilogram setiap harinya. Sebelumnya, sampah dibuang begitu saja karena belum ada pemilahan dan pengelolaan. Saat ini, sampah mulai digarap, khususnya organik untuk pupuk kompos dan pakan ternak. Sedangkan sampah anorganik disetorkan ke pengepul sampah.

“Saat ini mulai bergerak memanfaatkan sampah rumah tangga. Kita rubah mindset. Sampah kita pilah bersama dan dimanfaatkan bersama agar menjadi berkah,” ujarnya.

Supardiyono mengatakan, di desanya kini sudah memiliki rumah kompos dan tanah seluas 7.000 meter persegi untuk demplot tanaman holtikultura. Melalui pengelolaan sampah ini diharapkan lingkungan akan lebih tertata dan kesuburan tanah akan semakin terjaga.

“Lokasi untuk demplot ini merupakan lahan tandus. Nanti setelah dua bulan kita lihat hasilnya seperti apa setelah menggunakan pupuk kompos buatan sendiri. Semoga tanah menjadi subur. Rencananya kita kembangkan sebagai wisata edukasi dibidang pertanian,” ujarnya.

Sementara itu, pegiat lingkungan yang juga sebagai Co-Founder Wasteless Project, Alexander Enrico, mengatakan, dengan adanya pelatihan dan sosialisasi ini diharapkan dapat merubah paradigma masyarakat tentang tata kelola sampah. Sehingga masyarakat dapat memperoleh benefit dari sampah yang sering dipandang sebagai masalah.

“Kami ingin memberikan solusi kepada petani dan peternak yang memiliki problem seperti harga pupuk dan pakan yang melambung tinggi. Melalui pelatihan ini diharapkan para petani dan peternak dapat membuat pupuk dan pakan secara mandiri dengan pola yang sehat,” ujarnya.

Wasteless Project merupakan program ekosistem kehidupan yang menerapkan asas manfaat pada setiap kegiatan yang menghasilkan sampah dan limbah. Karena sampah dan limbah dapat dimanfaatkan kembali dan memiliki nilai tambah.

Editor : Marhaendra Wijanarko
Tags: klatenmenteri LHKsampah

Related Posts

Sambut Ramadan, Warga Klaten Gelar Kenduri Apem
Sosial

Sambut Ramadan, Warga Klaten Gelar Kenduri Apem

12 April 2021
Penyaluran BLT Dana Desa Tahap I Lancar
Sosial

Penyaluran BLT Dana Desa Tahap I Lancar

8 April 2021
Bangkitkan UMKM di Klaten, Desa Sabrang Bangun Selter Kuliner dan Kolam Budidaya Ikan
Bisnis

Bangkitkan UMKM di Klaten, Desa Sabrang Bangun Selter Kuliner dan Kolam Budidaya Ikan

6 April 2021
UNS Dampingi UKM Promosi Digital Marketing
Pendidikan

UNS Dampingi UKM Promosi Digital Marketing

4 April 2021
Tim Densus 88 Geledah Rumah Warga Klaten, 3 Orang Ditangkap
Sosial

Tim Densus 88 Geledah Rumah Warga Klaten, 3 Orang Ditangkap

3 April 2021
Dua Kantor Kecamatan di Klaten Lockdown Gegara Covid-19
Sosial

Dua Kantor Kecamatan di Klaten Lockdown Gegara Covid-19

1 April 2021
loading...









Terkini

Piala Menpora, Pelatih dan Pemain Asing PSS Langsung Kumpul di Bandung

Pulang Kampung, Pelatih PSS Istirahatkan Pasukannya

14 April 2021
“Match Fee” Laga Pertama Piala Menpora Sudah Dibayarkan, Ini Besarannya

Semifinal Piala Menpora Tetap Dilaksanakan di Dua Stadion Ini

14 April 2021
Perempat Final Piala Menpora, Persib Siap Ladeni Lawan Lebih Berat

Bulan Ramadan, Robert Alberts Berikan Menu Latihan yang Berbeda

14 April 2021
Turnamen Pramusim Digelar dengan Prokes Ketat, Ketum PSSI: Alhamdulillah

Pemusatan Latihan Timnas Senior Kualifikasi Piala Dunia Dimulai 1 Mei

14 April 2021
Ngabuburit, Ganjar Kunjungi Panti Lansia

Ngabuburit, Ganjar Kunjungi Panti Lansia

14 April 2021







  • Kontak
  • Tentang Kami
  • Radio
  • Loker
  • Timlo.tv
  • Pedoman Media Siber
Telepon Kami : +62-271-626499

Copyright © 2021 Timlo.net PT Tinular Media Solo All Rights Reserved

No Result
View All Result
  • Sosial
  • Bisnis
  • Seni Budaya
  • Gaya Hidup
  • Pendidikan
  • Wisata
  • Olah Raga
  • Nasional
  • Manca

Copyright © 2021 Timlo.net PT Tinular Media Solo All Rights Reserved

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In