Solo- Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo memberikan izin pada 16 rumah sakit rujukan Covid-19 untuk mengubah ruang isolasi menjadi kamar perawatan bagi pasien umum. Namun demikian ada syarat yang harus dipenuhi bagi rumah sakit tersebut, yakni rumah sakit harus siap jika sewaktu-waktu dibutuhkan penambahan kamar baru.
“Sejumlah kamar isolasi di rumah sakit di Solo mulai berkurang beberapa hari terakhir,” ujar Kepala DKK Solo, Siti Wahyuningsih, Rabu (3/3).
Ia menjelaskan saat ini terdapat 819 bed kamar isolasi yang tersisa dari sebelumnya 884 bed. DKK Solo mengizinkan pengalihan pemanfaatan kamar tersebut, dengan catatan rumah sakit harus siap jika sewaktu-waktu dibutuhkan penambahan bed lagi.
“Kami tidak membatasi jumlah minimal tempat tidur khusus pasien korona yang disisakan di tiap rumah sakit tersebut,” kata dia.
Namun, ia memastikan, koordinasi Pemkot dan seluruh pengelola rumah sakit rujukan itu bisa memudahkan penambahan tempat tidur sewaktu-waktu terjadi lonjakan pasien corona di Solo.
“Tidak semua kamar isolasi di rumah sakit dikurangi. Di RSUD Ngipang jumlah ada 14 bed tetap. Demikian juga 60 bed di RSUD Bung Karno,” kata dia
Wali Kota Gibran Rakabuming Raka membenarkan penurunan laju penambahan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 tersebut. Namun, masyarakat tetap harus patuhi protokol kesehatan
“Saya lihat kasus Covid-19 di Solo sudah membaik, sudah mulai terkendali. Vaksinasi Corona mulai ada dampak positifnya,” tutup dia.
Editor : Ari Kristyono