Solo — Pemkot Solo mulai melakukan inventarisasi tanah milik warga terdampak proyek rel layang (Elevated Rail) di simpang tuju palang Joglo. Hasil pendataan sementara terdapat lahan seluas 15.202 meter persegi terdampak proyek rel layang.
“Percepatan pembangunan rel layang untuk mengatasi kemacetan di simpang tujuh palang Joglo terus kita lakukan,” ujar Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, Kamis (4/3).
Gibran mengatakan solusi mengatasi kemacetan di Palang Joglo dilakukan dengan membangun elevated rail. Proyek tersebut bersumber dari dari APBN Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
“Keberadaan perlintasan sebidang di simpang tujuh Palang Joglo selama ini menjadi titik kemacetan parah di Solo,” kata dia.
Ia mengatakan keberadaan Kereta Bandara Internasional Adi Soemarmo (KA BIAS) menjadikan palang pintu kereta jadi sering ditutup dan menimbulkan penumpukan kendaraan. Proyek elevated rail, kata dia, memakan lahan milik warga seluas 15.202 meter persegi.
“Pemkot akan membebaskan lahan tersebut. Setelah Proyek elevated rail, baru pengerjaan rel ganda pada 2023,” ucap dia.
Gibran mengaku telah meminta tolong pada Menhub Budi Karya Sumadi agar mendanai pembangunan elevated rail dengan anggaran APBN. Hal tersebut mendapatkan persetujuan dari Menhub.
Editor : Wahyu Wibowo