Timlo.net – Minimnya pasokan cabai rawit dari kalangan petani membuat harga di Kabupaten Temanggung melonjak tajam. Di tingkat pedagang, cabai varietas sret ini sudah menyentuh Rp 90.000 per kilogram (kg). Sementara di tingkat petani, harga berada dikisaran Rp 77.000 hingga Rp 80.000 per kg untuk kwalitas super
Dilansir dari laman mediacenter.temanggungkab.go.id, kenaikan harga ini sudah dirasakan para pedagang sejak dua pekan terakhir. Pada pertengahan bulan lalu, harga masih dikisaran Rp 68.000 per kilo.
“Untuk cabai sret merah dari petani itu sekarang sudah Rp 77.000 hingga Rp 80.000 per kilo yang kualitas super. Cabai sret hijau Rp 40.000 per kilo. Sedangkan cabai keriting merah juga naik menjadi Rp 40.000 dari harga sebelumnya Rp 38.000, dan cabai keriting hijau Rp 20.000 per kilo,” kata seorang pedagang cabai di Pasar Legi Parakan, Nur Hidayah (31), Senin (8/3).
Ia menambahkan, kenaikan harga cabai di pasaran akibat berkurangnya pasokan dari petani sejak satu bulan terakhir. Dulu setiap hari dirinya mendapat pasokan hingga satu kuintal cabai sret dan keriting, namun sekarang hanya 40 hingga 50 kilo.
“Karena musim hujan ini banyak tanaman yang terkena hama dan penyakit, bahkan banyak yang mati. Sehingga kondisi itu mengakibatkan produktifitas tanaman cabai berkurang hingga 50 persen,” imbuhnya.
Mustofa (39) petani asal Desa Gandurejo, Kecamatan Bulu mengatakan, dengan harga jual yang mencapai Rp 80.000 ini sangat menguntungkan para petani. Karena dengan harga itu sudah menutup biaya penanaman dan perawatan.
“Saya berharap harga cabai bertahan tinggi, karena sangat menguntungkan petani, meski hasil panen musim ini turun akibat pengaruh hujan. Banyak hama dan penyakit yang menyerang membuat tanaman tidak sehat, batang dan buahnya juga busuk (busuk batang dan buah),” katanya.
Sumber: temanggungkab
Editor : Wahyu Wibowo
