Solo — Pesta demokrasi yang sebentar lagi hadir bagi Bangsa Indonesia diwarnai berbagai ujaran kebencian yang tersebar di media sosial (medsos). Seakan-akan, masyarakat terpecah menjadi dua belah kubu pendukung masing-masing capres-cawapres. Fenomena ini, dinilai sangat mengkhawatirkan bagi persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia.
“Kita semua tahu, bahwa Pemilu 2019 saat ini mulai memanas. Banyak cara-cara negatif yang digunakan untuk memenangkan pasangan masing-masing,” Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Solo, Budi Wahyono dalam kegiatan Diskusi Publik yang diadakan di Hotel Grand Setiakawan, Kecamatan Banjarsari, Solo, Jumat (14/12).
Dengan mengusung tema “Pemilu Damai Menuju Negara Demokratis”, Budi mengaku, ujaran kebencian yang berseliweran di media sosial banyak ditemukan. Tak hanya itu, pemasangan APK liar, kampanye hitam hingga politik uang juga mewarnai pesta demokrasi 2019 tersebut.
Menyikapi hal tersebut, Budi menghimbau kepada masyarakat untuk cerdas dalam memilih partai maupun pemimpin capres-cawapres yang bakal memimpin Bangsa Indonesia.
Sementara itu, sosiolog dari Universitas Sebelas Maret (UNS), Akhmad Ramdhon mengatakan, masyarakat diminta untuk tidak menelan mentah-mentah informasi yang saat ini beredar di media sosial. Hendaknya, mereka melakukan klarifikasi sebelum melakukan share maupun menjadikan informasi tersebut sebagai bahan rujukan.
“Jangan mudah terprovokasi. Hendaknya, melakukan klarifikasi. Apalagi, saat ini banyak sekali informasi bersifat menjatuhkan masing-masing capres-cawapres berseliweran di media sosial,” kata Ramdhon.
Disisi lain, Ia juga mengajak masyarakat untuk cerdas dalam menyikapi fenomena yang dapat memecah belah persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia.
“Masyarakat harus cerdas, jangan menelan informasi mentah-mentah,” katanya.
Di tempat yang sama, Ketua KPU Kota Solo, Nurul Sutarti mendorong masyarakat khususnya di Kota Solo untuk menggunakan hak pilihnya. Tiap hak pilih yang diberikan akan memberikan fampak besar bagi perkembangan Bangsa Indonesia.
“Kami terus melakukan sosialisasi, agar masyarakat menggunakan hak pilihnya. Dengan hak pilih yang diberikan, akan memberikan dampak yang besar bagi perkembangan bangsa dan negara,” katanya.
Editor : Dhefi Nugroho