Timlo.net — Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah memperbarui data persebaran kasus Corona (Covid-19). Informasi yang diperoleh Timlo.net dari laman corona.jatengprov.go.id, Senin (15/3) pukul 12.00 WIB, tercatat 6.033 pasien yang dirawat di RS atau isolasi mandiri, 146.888 pasien sembuh, dan 10.229 pasien meninggal dunia.
Pemerintah, tenaga medis dan masyarakat harus bergotong royong mengedukasi dan mendorong penyintas Covid-19 agar bersedia mendonorkan plasma konvalesennya. Dengan demikian, dapat menekan jumlah angka pasien yang terpapar Covid-19.
Pernyataan itu disampaikan Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen saat menjadi narasumber diskusi virtual “Ngobrol Virtual Percepat Penanganan Covid-19 dengan Plasma Konvalesen” di ruang kerjanya, Jumat (12/3).
Taj Yasin sempat mendapat laporan efektifitas metode donor plasma konvalesen dalan penanganan penyembuhan pasien Covid-19. Ketika itu seorang santri penyintas Covid-19 di Pesantren Al-Anwar Rembang diminta untuk mendonorkan plasma konvalesennya bagi seorang pasien Covid-19. Karena golongan darahnya sama dan memenuhi syarat donor, proses penyembuhan pasien tersebut berhasil dengan baik.
Ditambahkan, agar banyak orang yang bersedia menjadi pendonor plasma kovalesen diperlukan sosialisasi dan edukasi yang masif kepada masyarakat umum. Terutama penjelasan tentang syarat-syarat menjadi pendonor sekaligus hal-hal positif yang didapat pendonor.
Untuk itu, harus ada edukasi dan komunikasi antara petugas medis dengan pasien, baik petugas rumah sakit, Palang Merah Indonesia (PMI), maupun di tempat-tempat isolasi terpusat. Selain itu, data dan riwayat pasien Covid-19 harus sinkron, sehingga saat ada pasien butuh donor plasma konvalesen, petugas dapat lebih mudah mencari pendonor.
“Saya mengimbau kepada penyintas atau alumni Covid-19, ayo donorkan plasma konvalesen untuk keselamatan anak bangsa,” pinta Taj Yasin –seperti dilansir laman humas.jatengprov.go.id.