Boyolali — Program vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Boyolali kini menyasar ke kelompok lanjut usia (Lansia). Dinas Kesehatan (Dinkes), Senin (15/3) telah memulai program vaksinasi bagi Lansia berumur 60 tahun ke atas yang digelar di halaman kantor setempat.
Dilansir laman boyolali.go.id, Kepala Dinkes Boyolali Ratri S Survivalina mengatakan, pelaksanaan vaksin yang dimulai dari pukul 08.00 WIB ini akan sedikit berbeda dengan pelaksanaan vaksinasi pada sebelumnya. Hal tersebut karena Lansia membutuhkan skrining yang lebih teliti.
“Kita harus teliti, minimal paling tidak ada lima unsur kerentanan yang dilakukan skrining. Mereka tidak boleh lebih dari dua unsur kerentanan tersebut yang mereka termasuk di dalamnya,” terang perempuan yang kerap disapa Lina ini.
Kelima unsur tersebut antara lain kemampuan menaiki sepuluh anak tangga, tingkat kelelahan, tingkat kemampuan berjalan sejauh 100-200 meter, tingkat penurunan berat badan dan penyakit penyerta (komorbid) yang diderita.
Bupati Boyolali M Said Hidayat yang meninjau pelaksanaan vaksinasi berharap langkah pemerintah dalam vaksinasi ini mampu mengatasi pandemi Covid-19 sesuai dengan standar dan jadwal dari pemerintah.
“Seluruh masyarakat Kabupaten Boyolali, seluruh masyarakat Indonesia secara luas untuk semua dapat segera kembali hidup normal. Vaksinasi secara bertahap kita laksanakan sesuai dengan apa yang kita terima kita selesaikan dengan tahapan–tahapan,” ungkap Bupati Said.
Salah satu warga penerima vaksin, Sri Ardiningsih mengucapkan terima kasih kepada pemerintah yang telah memberikan kesempatan kepada para Lansia untuk mendapatkan prioritas vaksinasi Covid-19.
“Mudah–mudahan dengan vaksin bebas Covid-19 di Boyolali ini pandemi segera berlalu sehingga semua kegiatan dilakukan kembali seperti sebelum ada pandemi,” kata perempuan yang pernah menjabat sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Boyolali ini.
Selain itu, Dinkes Kabupaten Boyolali masih terus menyelesaikan vaksinasi ke tenaga pendidik khususnya guru TK, PAUD dan SD. Pada Selasa (16/3) esok, akan dilakukan vaksinasi ke guru SMP. Sehingga dengan adanya vaksinasi ini proses belajar mengajar akan kembali normal, anak didik dan guru dapat bertatap muka untuk melanjutkan proses belajar mengajar yang telah tertunda sekian lama.
Editor : Marhaendra Wijanarko
