Wonogiri – Klub sepakbola sekolah (KKO) Esperodi milik SMPN 2 Nguntoronadi menorehkan banyak prestasi. Namun di balik itu, mereka harus berjuang di tengah keterbatasan. Mereka harus berlatih di klub lain karena tak memiliki lapangan yang memadai.
“Sebenarnya lapangan di desa ini ada, tapi kurang representatif. Oleh sebab itu, kami pinjam lapangannya milik klub Rajawali di Dusun Sulingi, jarak tempuhnya dari sini ya sekitar 15 menit. Untung saja, dari paguyuban disediakan satu sepeda motor. Ya, motor itu jadi sarana transportasi, untuk mengantar dan menjemput 16 atlet KKO latihan,” kata Kepala Sekolah SMPN 2 Nguntoronadi, Wonogiri, Budi Sudaryatmo kepada wartawan, Kamis (18/3).
Markas KKO Esperodi terletak di daerah perbukitan, Desa Semin. Dari jalan raya, jaraknya sekitar lima kilometer.
Saat ini, kondisi jalan itupun sudah rusak. Klub KKO Esperodi ini dirintis oleh SMPN 2 Nguntoronadi sejak Maret 2020. Kiprahnya di dunia sepak bola ternyata sudah banyak menyita perhatian para wali murid dari luar wilayah.
“Banyak wali wurid yang berminat menyekolahkan anak-anak mereka di sini, khususnya gabung di KKO Esperodi. Mereka tak mempermasalahkan soal terpencilnya sekolah ini,” kata dia.
Menurut Budi, KKO Esperodi ini sudah memiliki skuad sebanyak 16 siswa. Mereka menetap di asrama dan digembleng sehari dua kali, pagi dan sore hari. Tim itu rata-rata kelahiran tahun 2008 atau masuk kategori U-13.
“Siswa yang masuk KKO di sini bukan hanya dari Nguntoronadi saja, namun juga dari Kecamatan Selogiri, Wonogiri Kota, Sidoharjo dan Purwantoro. Bahkan ada yang dari Sragen dan Pacitan,” jelasnya.
Meski klub baru, namun nama KKO Esperodi sudah melejit. Hal itu terbukti dengan segudang prestasi yang telah diraih.
Diantara prestasi yang sudah diperoleh yakni juara I dalam rangka Hari Ulang Tahun SSB Zatel Mayer Karanganyar dan juara II HUT SSB Matra, Kebakkramat, Karanganyar. Saat ini tengah mengikuti Fg-Liga Jateng Hebat tingkat karisidenan Surakarta dan menduduki puncak klasemen.
“Support dari orangtua murid yang tergabung dalam paguyuban sangat luar biasa. Maklum, di kami ini anggaran sangat terbatas. Semua fasilitas pendukung disupport semua,” ujarnya.
Salah satu wali murid yang enggan disebutkan namanya menyatakan akan all out demi kemajuan KKO Esperodi. Ia menyebut bahwa anak-anak yang tergabung di KKO sebelumnya merupakan jebolan SSB di Wonogiri.
“Sebenarnya yang paling cocok ya sekolah-sekolah di perkotaan yang seharusnya menampung anak-anak ini. Semua akses dan fasilitas ada dan mudah. Tapi, gimana lagi yang mau nampung cuma SMPN 2 Nguntoronadi ini,” jelasnya.
Saat di SD, anak-anak ini dipercaya mewakili Provinsi Jateng maju di ajang Piala Danone Nations 2019.
Menurut dia, pihaknya telah dihubungi beberapa wali siswa dari Klaten, Sragen dan Batam yang berniat menyekolahkan anaknya di KKO Esperodi. Ia meresponnya, namun semuanya harus melalui tahapan seleksi.
Selama ini, KKO SMPN 2 digembleng oleh pelatih Lilik Agung, mantan pelatih Persiwi. Kebetulan dia juga merupakan guru olah raga di sekolah itu.
“Kami berharap banyak kepada Pemkab Wonogiri atau institusi terkait, setidaknya kami ini juga ikut membangun melalui SDM, jalur prestasi, membawa nama Wonogiri lewat sepakbola. Maka, kalau bisa mbok ya disentuh dengan APBD,” pintanya.
Pelatih KKO Esperodi, Lilik Agung mengatakan, selama ini kendala yang dihadapi soal sarana dan prasarana latihan. Termasuk lapangannya kurang representatif. Terpaksa, anak asuhnya berlatih di lapangan milik desa tetangga.
Editor : Dhefi Nugroho