Solo – Tak disangka, Rabu (14/9), nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika iba-tiba melemah dari Rp 8.650 menjadi Rp 9.000. Sontak, hal ini direspon negatif oleh sebagian pelaku pasar, sebab anjloknya rupiah secara otomatis bakal menghantui bursa perdagangan komputer.
Kondisi ini tak ayal memengaruhi aktivitas pameran komputer yang dihelat Asosiasi Pengusaha Komputer Indonesia (Apkomindo) Solo, Rabu hingga Minggu (14-18/9) mendatang. Event yang bertajuk Apkomindo Computer Expo (ACE) IX itu pun terancam kehilangan banyak profit jika hingga akhir pekan nanti nilai tukar rupiah tak kunjung menguat, setidaknya hingga kembali ke posisi semula.
Ketua Panitia ACE IX, Yunianto, menyatakan melemahnya nilai tukar rupiah bakal memicu kekhawatiran masyarakat untuk bertransaksi komputer. Pasalnya, harga komputer bakal melambung sebagai bentuk penyesuaian atas melemahnya rupiah.
“Bagi pelaku bisnis komputer kondisi ini bisa berakibat lost profit (kehilangan laba-red). Untungnya ini di awal pameran, sehingga kami masih bisa mengevaluasi,” ujarnya, saat menggelar jumpa pers, di Diamond Solo Convention Center (DSCC).
Menanggapi melemahnya nilai tukar rupiah ini, Ketua Apkomindo Solo, Andoko, berharap para pelaku bisnis komputer di arena ACE IX bisa mempertahankan harga pada posisi semula. Terlebih di hari pertama pameran, pengunjung belum melakukan transaksi, namun cenderung melakukan survai harga.
“Kadang-kadang melemahnya rupiah justru mengakibatkan penjualan komputer ramai. Anggapan masyarakat daripada harga nantinya naik terus, mending beli sekarang,” kata Andoko.