Karanganyar – Komitmen menyelenggarakan sekolah ramah anak oleh para stakeholdernya diharapkan memudahkan akselerasi program edukasi. Peserta didik dengan gembira menjalani edukasi tanpa tekanan.
Hal itu dikatakan Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Karanganyar, Agam Bintoro, Jumat (19/3).
Ia mengapresiasi pencanangan sekolah ramah anak oleh SMKN Jenawi. Menurutnya, ini merupakan perdana sekolah kejuruan di Karanganyar mengusung tema tersebut.
“Ini baru dan pertama di Kabupaten Karanganyar. Kami berharap ini menjadi awal untuk sekolah bisa melaksanakan dan memberikan hak anak sesuai dengan yang diatur pada konvensi hak anak,” kata Agam.
Sementara itu Kepala SMKN Jenawi Sri Eka Lelana mengatakan pencanangan sekolah ramah anak (SRA) menjadi awal melaksanakan dan memberikan hak anak sesuai yang diatur pada konvensi hak anak.
“Di SRA, semua stakeholder sekolah bersama-sama mewujudkan sekolah aman, bersih dan sehat, serta peduli dan berbudaya. Melindungi anak dari kekerasan, diskriminasi dan perlakuan salah lainnya,” katanya.
Di sekolahnya, perlakuan-perlakuan diskriminatif serta merendahkan anak dijauhi. Justru memotivasi anak dalam perkataan maupun perbuatan.
“Mendorong siswa senang saat mengikuti pelajaran, tidak ada rasa cemas, takut atau was-was, tidak merasa rendah diri sehingga anak merasa nyaman,” jelasnya.
Sementara itu Kepala Cabang Dinas Pendidikan Jawa Tengah Wilayah VI, Suratno mendorong munculnya ide, inovasi dan kreativitas di SRA.
“Hal positif harus terus dilakukan untuk menjadikan sekolah ini memiliki berbagai macam keunggulan. Sekolah ini sudah melaksanakan kelas industri dengan PT. Astra, Daihatsu, Sekolah Adi Wiyata dan sekarang Sekolah Ramah Anak,” katanya.
Editor : Dhefi Nugroho