Timlo.net — Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Hanik Humaida mengatakan, Minggu (21/3) pagi, Gunung Merapi kembali mengeluarkan 10 kali guguran lava pijar.
Menurut Hanik, guguran lava pijar itu mempunyai jarak luncur maksimum 800 meter ke arah barat daya, berdasarkan pengamatan mulai pukul 00.00 WIB sampai 06.00 (WIB).
Hal itu disampaikan Kepala BPPTKG Hanik HUmaida melalui keterangan tertulisnya, pada Minggu (21/3) –seperti dilansir laman infopublik.id.
Selain itu, asap kawah terpantau berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal dengan tinggi 50 meter di atas puncak kawah Gunung Merapi.
Sementara cuaca di gunung tersebut berawan dan mendung. Angin bertiup lemah ke arah tenggara dengan suhu udara 14-21 derajat Celsius, kelembaban udara 73-98 persen dan tekanan udara 568-685 mmHg.
Sementara untuk periode pengamatan pada Sabtu (20/3) malam, pukul 18.00-24.00 WIB, Gunung Merapi mencatatkan empat kali meluncurkan guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimum 800 meter ke arah barat daya.
BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga.
Guguran lava dan awan panas Gunung Merapi diperkirakan berdampak pada wilayah sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.
Adapun jika terjadi letusan, lontaran material vulkanik dari Gunung Merapi dapat menjangkau radius tiga kilometer dari puncak gunung.
Sebelumnya Hanik Humaida mengatakan, volume kubah lava yang berada di tengah kawah puncak Gunung Merapi pada 18 Maret 2021 diperkirakan mencapai 950.000 meter kubik.
Menurutnya, volume kubah lava di tengah kawah puncak Merapi lebih besar jika dibandingkan dengan volume kubah lava di sisi barat daya gunung yang mencapai 840.000 meter kubik, dengan laju pertumbuhan 12.900 meter kubik per hari.