Solo — Persiapan pembangunan rel layang atau elevated railway di Simpang Tujuh Joglo, Banjarsari, Solo terus dikebut. Tim pengadaan tanah dari Balai Teknik Perkeretaapian Kelas 1 Jawa Tengah terus mematangkan identifikasi kawasan terdampak proyek terebut.
“Pendataan bangunan terdampak sudah kami dilakukan beberapa waktu lalu, penertiban akan segera dilakukan usai pembebasan lahan dapat diselesaikan,” ujar Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) BTPK I Jateng, Dheky Martin, Kamis (25/3).
Diakui, agenda penertiban kawasan terdampak sudah masuk tahap identifikasi kawasan. Identifikasi kawasan ini bukan hanya melihat lahan dan bangunan terdampak saja melainkan juga melihat utilitas-utilitas lainnya yang ada di sekitar area pembangunan rel layang.
“Dengan ini diharapkan bisa meminimalisasikan kendala saat pembangunan dikerjakan,” kata dia
Identifikasi tersebut, kata dia, meliputi tanah dan bangunan. Tim PPK Tanah sudah jalan untuk melakukan pendataan dengan tim kelurahan dan dinas terkait lainnya.
“Kita koordinasi dengan dinas terkait lainnya untuk melihat jaringan apa saja yang berpotensi terdapat disekitar pembangunan,” ucap dia.
Ia menambahkan, terkait penertiban kawasan terdampak selanjutnya akan dilakukan setelah proses pengadaan lahan selesai. Pengadaan lahan yang dimaksud adalah selesainya proses komunikasi dengan warga terdampak.
“Soal proses ganti rugi yang mekanismenya sudah disiapkan oleh pusat,” tambahnya.
Editor : Marhaendra Wijanarko