Solo- Dinas Perhubungan Kota Solo mulai memberikan perhatian pada kendaraan berat yang melintas di kawasan Simpang Joglo. Hal tersebut berkaitan dengan rencananya pembangunan proyek rel layang atau Single Elevated Railway.
“Sirkulasi angkutan berat dan keberadaan simpang tujuh catatan kami bisa mencapai ribuan kendaraan dalam satu dua jam,” ujar Kepala Dinas Perhubungan, Hari Prihatno, Selasa (30/3).
Ia mengatakan banyaknya kendaraan tersebut menjadi perhatian dalam penyusunan Analisis Dampak Lalu Lintas (Andalalin) sebelum proyek nasional itu dikerjakan. Dishub ingin memastikan kendaraan tetap bisa melintas saat proyek rel layang dikerjakan.
“Kendaraan berat kan melintas di sana baik yang melintas ke wilayah lain di utara Solo seperti Sragen dan sebagainya maupun sebaliknya, apakah perlu pengalihan atau tidak kita akan analisis,” ucap dia.
Ia mengatakan Dishub Solo harus koordinasi dengan dinas terkait di kabupaten sekitar jika ada rekayasa lalin. Terlebih pengalihan kendaraan berat di Simpang Joglo itu harus dilakukan dari titik yang cukup jauh, mulai di pintu masuk bagian selatan kota yang berbatasan dengan wilayah Pemkab Sukoharjo.
“Dari sisi Barat, koordinasi harus dilakukan baik dengan Pemkab Boyolali dan Karanganyar. Kami harap ada kerjasama baik antardaerah,” tandasnya.
