Wonogiri- Berbagai persiapan uji coba atau simulasi pembelajaran tatap muka (PTM) mulai dilakukan. Protokol kesehatan bakal diterapkan dalam uji coba tersebut.Salah satunya para guru diwajibakan menjalani rapid test antigen dan vaksinasi.
“Totalnya ada 35 orang guru dan karyawan hasil rapid-nya negatif. Untuk vaksinasi dua orang tidak ikut karena baru saja menjalani operasi dan sedang hamil,” ungkap Kepala SD Negeri 1 Wonogiri Mahmud Yunus,Selasa (30/3).
Sementara itu,uji coba PTM di jenjang SD akan dilakukan di SD Negeri 1 Wonogiri, SD Negeri 1 Wuryantoro, SD Negeri 2 Baturetno, SD Negeri 1 Jatisrono dan SD Negeri 2 Purwantoro.Untuk jenjang SMP yakni SMP Negeri 1 Wonogiri, SMP Negeri 1 Eromoko, SMP Negeri 1 Baturetno, SMP Negeri 1 Jatiroto dan SMP Negeri 1 Purwantoro. Uji coba PTM itu dilakukan 5 April hingga 16 April.
Saat ini,pihaknya sudah mulai mempersiapkan segala hal terkait dengan uji coba PTM yang bakal digelar pekan depan sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan oleh Satgas Penanganan Covid-19 Wonogiri dan juga SOP yang ditentukan dari provinsi. Maksimal hanya ada 110 orang siswa yang mengikuti PTM dalam satu shift. Selain itu, maksimal anak-anak mengikuti PTM selama dua jam.
Dalam satu hari, ada dua shift pembelajaran. Shift pertama dilakukan jam 07.00 WIB hingga 09.00 WIB. Shift kedua dimulai pukul 10.00 hingga 12.00 WIB.
“Ada jeda satu jam biar terjadi kerumunan siswa yang pulang dan datang,” jelasnya.
Tempat duduk akan diatur agar menjaga jarak siswa satu dengan siswa lainnya. Siswa juga tidak diperkenankan menggunakan tempat duduk yang telah digunakan siswa lain. Tempat duduk telah dipasangi nomor absen masing-masing siswa.
Dikatakan, berdasarkan data angket persetujuan orang tua murid, 35 orang tua dari total 472 orang tua siswa tidak menyetujui anaknya mengikuti uji coba PTM. Kebanyakan alasan orang tua tidak mengizinkan anaknya mengikuti uji coba PTM karena si anak memiliki penyakit bawaan misalnya asma.
“Orang tua khawatir dasarnya karena kondisi anak itu sendiri,” kata dia.
Diterangkannya, kelas bakal disempprot desinfektan sebelum dan sesudah uji coba PTM dilakukan. Saat masuk ke area sekolah, siswa pun dicek suhu tubuhnya. Mengantisipasi antrean siswa yang mencuci tangan sebelum masuk kelas, pihaknya juga akan menambah 10 kran cuci tangan lengkap dengan sabun.Siswa pun harus membawa bekal sendiri dari rumah.
“Sekolah akan menjalin kominikasi dengan orang tua siswa lewat aplikasi. Saat anak mengalami batuk, panas, pilek dan lainnya tidak diperkenankan mengikuti PTM.Lalu, datang kesini naik apa dan lain sebagainya. Pokoknya orang tua kita mintai keterangan,” jelasnya.
Terpisah, Kepala SMP Negeri 1 Wonogiri Sri Nuryati mengatakan pihaknya juga telah siap melakukan uji coba PTM pekan depan.Rabu besok, para guru dan karyawan yang akan ikut dalam uji coba PTM bakal menjalani vaksinasi.Semua sarpras sudah disiapkan secara matang.
Sementara itu,Bupati Wonogiri Joko Sutopo mengatakan standarisasi dalam uji coba PTM sudah ditentukan. Guru, karyawan hingga siswa dinilai sudah memiliki oemahaman atas protokol kesehatan yang harus dijalankan sebab pandemi ini sudah berjalan satu tahun lebih. Pihaknya juga akan melakukan monitoring dan evaluasi (monev) beberapa kali di sekolah yang menjalankan uji coba PTM.Jika hasil uji coba tersebut bagus,ada kemungkinan PTM akan diperluas ke sekolah lain sesuai jenjang pendidikan.