Karanganyar — Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Karanganyar menggunakan jatah vaksin Covid-19 bagi lansia, untuk diberikan ke guru dan tenaga kependidikan yang akan melaksanakan uji coba pembelajaran tatap muka (PTM). Langkah tersebut diklaim telah mendapat izin Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.
“Kami menyampaikan ke pemprov bahwa ada lima sekolah yang akan melaksanakan uji coba PTM. Lalu ditanya jumlahnya. Kami menjawab ada 435 guru dan tenaga kependidikan yang terlibat. Dari pemprov menganjurkan memakai dulu jatah untuk lansia dan pelayan publik usia di atas 50 tahun. Dijamin akan diganti,” kata Sekretaris DKK, Purwati kepada wartawan, Senin (30/3).
Sebenarnya, DKK mengajukan tambahan 1.000 vial vaksin guna memenuhi kebutuhan vaksinasi bagi guru. Namun pemprov beralasan tidak memiliki sebanyak itu. Bahkan DKK disarankan memakai dulu logistik yang ada.
“Akhirnya disuruh pakai sejumlah kebutuhan yang akan melaksanakan uji coba PTM,” katanya.
Vaksinasi bagi 435 guru dan tenaga kependidikan itu berlangsung di RSUD dan RS PKU Karanganyar. Mereka adalah guru dan tenaga kependidikan di MAN 1, MAN 1, SMKN 1, MTsN 2 dan SMPN 1. Tahap kedua vaksinasi dijadwalkan 28 hari berikutnya di dua rumah sakit tersebut. Mereka bukan hanya guru usia 50 tahun ke atas, namun seluruhnya yang akan menjalani uji coba PTM usia 18 tahun ke atas baik itu ASN maupun non ASN.
Lebih lanjut Purwati mengatakan, petugasnya akan menguji swab antigen bagi guru dan tenaga pendidik lima sekolah itu secara acak.
“Uji coba tanggal 5-16 April 2021. Nah, di tengah jadwal itu akan diambil sampel swab antigen. Bisa di tanggal 10 atau tanggal 14. Hasilnya seperi apa akan dievaluasi. Jika ada yang positif, uji coba langsung dihentikan,” katanya.
Dalam rapat koordinasi persiapan uji coba PTM di kantornya, ia menekankan peserta didik harus dalam kondisi kesehatan prima.
Editor : Wahyu Wibowo