Solo – Kota Solo masuk peringkat pertama dengan angka inflasi tertinggi di Jawa Tengah (Jateng) pada Maret 2021. Data Badan Pusat Statistik (BPS) Solo angka inflasi Solo sebesar 0,16 persen.
“Pada bulan Maret ini angka inflasi di Solo masuk peringkat pertama di Jateng,” ujar Kepala BPS Solo, Totok Tavirijanto, Sabtu (4/3).
Totok mengatakan selain Solo ada ada empat daerah yang angka inflasinya masuk juga masuk kategori tinggi di Jateng. Keempat daerah tersebut, yakni Kudus dan Kota Semarang masing-masing sebesar 0,08 persen, Purwokerto sebesar 0,06 persen, dan Cilacap sebesar 0,03 persen.
“Untuk Kota Tegal justru mengalami deflasi sebesar 0,03 persen,” kata dia.
Ia menjelaskan sebagian besar daerah angka inflasi dipicu beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga, diantaranya cabai rawit, pepaya, sepeda motor, bawang merah, rokok kretek filter, dan roti manis.
“Paling signifikan adalah kenaikan harga cabai rawit,” katanya.
Ia mengatakan untuk kelompok kesehatan juga naik 0,07 persen. Kelompok transportasi naik 0,15 persen. Kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan naik 0,07 persen.
“Kelompok penyediaan makanan, minuman, restoran naik 0,03 persen. Kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya naik 0,02 persen,” bebernya.
Ia menambahkan jika dibanding pada bulan yang sama tahun sebelumnya, khusus inflasi Solo lebih tinggi. Tahun lalu pada bulan yang sama inflasi di angka 0,01 persen.
“Dari sisi laju inflasi tahun kalender Januari-Maret 2021 sebesar 1,10 persen. Sedangkan laju inflasi year on year pada Maret 2021 terhadap Maret 2020 sebesar 1,93 persen,” pungkasnya.
Editor : Dhefi Nugroho