Solo — Tradisi Sadranan atau berziarah ke makam keluarga yang telah meninggal dunia, menjelang bulan suci Ramadan tahun 1442 H/2021 ini membawa berkah bagi pedagang bunga tabur di Pasar Kembang, Solo. Bahkan, harga bunga tabur meroket dan permintaan mulai meningkat dan harga bunga pun pun mulai naik.
“Seperti tahun sebelumnya harga bunga tabur selalu naik disaat momen tradisi Sadranan,” ujar pedagang bunga tabur, Pariyem (50), kepada Timlo.net, Selasa (6/4).
Ia mengatakan, kenaikan tertinggi pada jenis bunga tabur mawar pink Rp 80.000 per keranjang ukuran kecil. Bunga tabur mawar merah Rp 50.000 per keranjang ukuran kecil. Sementara jenis mawar putih seharga Rp 40.000 per keranjang ukuran kecil.
“Kenaikan harga bunga tabur terjadi pada tiga pada libur panjang akhir pekan kemarin. Banyak orang dari luar kota pulang ke kampung untuk nyekar,” papar dia.
Ia mengatakan, sebelumnya harga bunga tabur jenis mawar merah hanya Rp 40.000 per keranjang kecil. Sedangkan mawar jambon Rp 70.000 per keranjang kecil.
“Mahalnya harga bunga tabur itu terjadi karena banyak warga mencarinya untuk prosesi nyekar sebelum Ramadhan,” katanya.
Pedagang lainnya, Sriyanti (45) mengatakan, harga bunga tabur mahal, masih banyak warga membelinya. Kenaikan harga bunga tabur lebih disebabkan karena moment tradisi Sadranan bukan karena kelangkaan barang.
“Stok harga bunga tabur masih aman. Musim Sadranan akan mencapai puncaknya mulai pekan depan hingga menjelang Ramadan,” kata dia.
Ia mengatakan, bunga tabur yang banyak diburu pelanggan adalah bunga berwarna merah dan pink. Harganya Rp 80.000 dan Rp 50.000 per keranjang kecil.
“Saya bersyukur permintaan harga bunga tabur naik pada Ramadan tahun ini. Dibandingkan pada Ramadan tahun lalu sepi akibat pandemi,” katanya.
Editor : Marhaendra Wijanarko