Solo — Tren hunian vertikal di Kota Solo dianggap memiliki prospek pasar cukup tinggi. Hal itu karena dipengaruhi ketersediaan lahan yang terbatas, namun kebutuhan hunian yang terus meningkat.
“Solo ini prospeknya bagus. Terbukti sejak kita tawarkan dua bulan lalu, 524 unit hunian vertikal apartemen Urbana Residence baik untuk tower A dan B sudah ludes terjual, “kata COO PT MPI pengembang Urbana Residence, Ferry Supanji kepada wartawan, Minggu (16/12).
Karena peminatnya cukup tinggi tersebut, ia mengaku sekarang ini sudah mulai menawarkan tower C atau ketiga. Dari 149 unit yang ditawarkan, saat ini hanya tersisa 49 unit dan diyakini akan habis terjual pada akhir Desembar ini.
Solo Urbana Residence akan dibangun diatas lahan 1,6 Ha. Berlokasi strategis di Jalan Mojo, Kelurahan Mojosongo. Pembangunan properti yang diusung adalah hunian vertikal atau apartemen. Terdiri dari tujuh tower dengan ketinggian 7-12 lantai, dengan mengusung konsep Urban Smart Living and Investment.
“Sejauh ini mayoritas yang melakukan pembelian unit masih dari dalam kota. Kedepan, kita akan tawarkan juga ke investor di kota lainnya, “jelas dia.
CEO PT MPI Novy Imely menambahkan, sebelum melakukan investasi pada properti tersebut sudah dilakukan riset yang cukup mendalam. Sehingga dari sisi segmen pasar, lokasi serta harga yang ditawarkan saat ini tidak hanya cocok untuk para investor, tapi juga kalangan mahasiswa.
“Lokasi yang kita tawarkan cukup strategis. Karena berdekatan dengan tiga kampus besar, yaitu ISI, UNS dan juga Aka Tekstil. Sehingga dengan harga kisaran Rp 250 Juta hingga Rp 300 Juta yang ditawarkan, sangat pas untuk hunian mahasiswa maupun investasi, “imbuhnya.
Lebih lanjut, dikatakannya, dalam apartemen Urbana Residence ada dua tipe yang ditawarkan, yakni tipe studio dan studio plus yang jumlahnya terbatas disetiap lantai. Adapun fasilitas yang disediakan, meliputi lokasi joging, fitnes center serta elevated garden yang dapat digunakan untuk kegiatan interaktif, sosial, seni dan budaya.
Editor : Wahyu Wibowo