Klaten — Madrasah Ibtidaiyah (MI) Muhammadiyah Taskombang, Kecamatan Manisrenggo, merasa terpukul atas musibah yang menimpa salah satu anak didiknya, Putra Hikmah Pangestu. Pasalnya, kegembiraan piknik di Pantai Logending, Kecamatan Ayah, Kabupaten Kebumen, Sabtu (15/12), justru berujung duka.
“Sebagai guru, tentu kami merasa kehilangan. Bahkan kami sampai sekarang masih trauma. Mungkin ke depan kita tiadakan saja (program karya wisata-Red),” ujar Kepala Sekolah MI Muhammadiyah Taskombang, Wakhid, saat ditemui di rumah duka Putra Hikmah Pangestu, Minggu (16/12).
Dijelaskan, piknik tersebut dalam rangka program karya wisata sekolah. Diagendakan tiap dua tahun sekali dengan menyasar siswa kelas 6. Tanpa bermalam, tujuannya selama seharian penuh berwisata ke Gua Jatijajar dan dilanjut ke Pantai Logending.
Berangkat dari Klaten sekitar pukul 07.00 WIB, rombongan berisi sebanyak 22 murid bersama sembilan pendamping itu tiba di Gua Jatijajar pukul 11.00 WIB. Selang tiga jam kemudian, mereka akhirnya sampai di Pantai Logending.
“Kondisi ombak surut. Sekitar jam tiga sore, saya sudah imbau atau kode untuk pulang. Tetapi anak-anak perempuan malah menyusul sembilan anak laki-laki lainnya yang masih bermain pasir di pinggir pantai. Jadinya yang laki-laki merasa mendapat teman,” jelas Wakhid.
Dari sembilan anak itu, tidak disangka Putra Hikmah Pangestu dan Arya justru tergulung ombak. Panik, rombongan lantas berteriak minta tolong kepada tim rescue. Kendati dalam kondisi lunglai, hanya Arya yang berhasil lolos dari maut.
“Putra ditemukan dalam kondisi meninggal pada keesokan paginya. Almarhum bersama Arya memang berteman baik. Dia siswa yang periang,” beber Wakhid.