Solo — Setelah satu tahun berhenti, panitia siap melanjutkan Pembangunan Masjid Taman Sriwedari kembali. Apalagi Walikota Solo Gibran Rakabuming Raka menyatakan siap membantu menyelesaikan pembangunan masjid yang sudah mencapai 81% tersebut.
“Kami tetap bersemangat untuk menuntaskan pembangunan Masjid Sriwedari yang tinggal sedikit ini. Karena itu kami sangat berharap Mas Walikota bisa ikut membantu menyelesaikan masalah pendanaan yang menjadi kendala utama dalam pembangunan masjid ini,” kata Ketua Umum Panita Pembangunan Masjid Taman Sriwedari, Drs Achmad Purnomo, saat bertemu Sekda Solo, Ahyani, di ruang kerjanya, Senin (5/3) sore.
Didampingi sejumlah ketua bidang panitia lainnya, seperti Ir Budi Yulistianto, Ir Gareng Haryanto, Farid Sunarto Drs, Ir Sholihin As’ad, Ir Endah Sitaresmi, Hilmy Saadilah dan lainnya, mantan Wakil Walikota Solo tersebut berharap segera ada titik terang untuk menlanjutkan pembangunan masjid.
“Mudah-mudahan Mas Wali (Walikota Solo Gibran Rakabuming Raka —Red) bisa segera mengupayakan dana CSR dari beberapa perusahaan dan segera cair agar Wika bisa mulai menyelesaikan pembangunan Masjid Sriwedari,” kata Purnomo kepada Ahyani.
Menanggapi hal itu, Sekda Solo Ahyani menyatakan, dirinya telah berkomunikasi dengan Walikota Gibran. “Mas Wali menyatakan akan membantu menyelesaikan masalah pembangunan Masjid Taman Sriwedari itu. Karena beliau juga sudah paham pada intinya kendalanya ada masalah pendanaan,” kata Ahyani.
Ahyani juga menyampaikan pesan Walikota Gibran bahwa panitia pembangunan yang selama ini sudah bekerka, tidak perlu diganti dengan orang-orang baru. “Mas Wali sudah menjanjikan siap membantu, mudah-mudahan segera ada tindak lanjut,” ujarnya.
Achmad Purnomo pada kesempatan itu juga berharap Walikota Solo bisa meninjau langsung sekaligus bertemu langsung dengan panitia di lokasi pembangunan masjid Sriwedari. “Kami berharap sebelum Romadhon ada waktu untuk bertemu dengan beliau agar bisa secara langsung kondisi pembangunan masjid yang tinggal sak nil itu,” katanya.
Rapat di Masjid
Rilis yang diterima Timlo.net, Selasa (6/4), menyebutkan, sebelum bersilaturahmi ke Sekda Solo, Panitia Pembangunan Masjid Taman Sriwedari mengadakan rapat di lokasi pembangunan masjid. Berbagai hal dibahas terkait tindak lanjut pembangunan masjid tersebut. Hal utama yang menjadi masalah utama adalah soal dana pembangunan masjid yang tidak sesuai dengan yang diharapkan.
Pimpinan proyek dari Wijaya Karya, Wahyu, dalam paparannya menyebutkan bahwa sisa pekerjaan tinggal 14,684% dengan biaya sekitar Rp 24 miliar. Padahal panitia juga belum menyelesaikan pembayaran (piutang) dengan nilai Rp 86,5 miliar.
Terkait dengan hal itulah, para peserta rapat mengusulkan agar bisa segera mungkin bersilaturahmi dengan Walikota Solo yang baru. “Sebaiknya memang segera diagendakan untuk sowan Walikota,” kata Toyibun, salah seorang panitia.
Hal senada juga disampaikan Helmi Sa’adilah, bahwa keberlangsungan pembangunan masjid mau tidak mau, salah satunya, panitia tergantung dari kecekatan Walikota. “Tidak ada salahnya sebagai pengurus kita melaporkan tentang kondisi dan situasi Masjid Taman Sriedari.”
Sementara itu, Muhammad Sungkar, tokoh masyarakat Solo yang juga anggota panitia menyatakan bahwa pada saat Musrenbang dirinya menanyakan perihal pembangunan Masjid Sriwedari ini. “Beliau saat itu tegas menyatakan bahwa MTSS secara hokum sudah tidak ada masalah. Yang menggembirakan beliau menyanggupi kalau dibutuhkan. Jadi kalau kita maju pasti beliau akan membantu,” kata Sungkar.
Akhirnya, setelah selesai rapat di Masjid Sriwedari, sejumlah panitia menuju ke Balikota untuk menemui Walikota Solo. Sebelumnya, panitia menghubungi ajudan Walikota untuk bisa diagendakan bisa bertemu. Namun Walikota Gibran menghendaki sore itu panitia bertemu terlebih dahulu dengan Sekretaris Daerah Solo Ahyani. (*)
Editor : Marhaendra Wijanarko
