Karanganyar — Penanaman bibit pohon dalam rangka gerakan Karanganyar ijo royo-royo dipercaya mampu membantu memulihkan kerusakan alam. Aksi massal ini tak hanya berkonsentrasi di wilayah kota, namun sampai ke lahan kritis di pegunungan.
“Penanamannya di sekolah, kantor, perusahaan. Ada surat edarannya. Kami juga bagikan empat ribu bibit pohon trembesi dan empat ribu pohon buah-buahan untuk ditanam di lingkungan,” jelas Bupati Karanganyar, Juliyatmono di halaman kantornya, Sabtu (15/12).
Secara simbolis, ia menanam itu bersama wakilnya, Rober Christanto usai keduanya dilantik di Semarang pada Sabtu pagi.
Selain itu, juga dilakukan penanaman ribuan bibit pohon bambu di lereng Gunung Lawu, yang bertujuan untuk konservasi sumber daya air.
“Di situ kan banyak pohon pinus. Tapi dari kajian-kajian, pohon pinus kurang bisa menyimpan air dalam tanah. Itu juga pohon peninggalan Belanda, karena dulu ditanam untuk kepentingan Belanda. Sekarang kami tanami dengan bambu, karena tanaman ini mudah tumbuh dan bisa menyerap air dengan bagus ke dalam tanah. Jadi lebih bermanfaat untuk keperluan pelestarian sumber air di lereng Lawu,” ungkapnya.
Dia menambahkan, dengan Gerakan Karanganyar Ijo Royo-Royo, ke depan Karanganyar diharapkan bisa lebih sejuk dan lestari lingkungannya. Apalagi, pohon trembesi yang ditanam di berbagai lokasi jika tumbuh dengan baik, nantinya bisa menjadi penyerap karbondioksida yang efektif.
“Oleh DLH dan mitra kerja pemerintah, menanam empat ribu bibit pohon,” katanya.