Solo — Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Solo menyiapkan sejumlah skenario Manajemen Rekayasa Lalu Lintas (MRLL) di Overpass Manahan. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi segala kemungkinan hasil uji coba yang rencananya dilakukan Senin hingga Rabu, 17 – 19 Desember mendatang.
“Kita siapkan beberapa alternatif. Mau pakai yang mana nanti tergantung hasil uji coba besok,” kata Kepala Dishub Solo, Hari Prihatno, Minggu (16/12).
Sebagaimana diketahui, Overpass Manahan berbentuk huruf “Y” dengan kaki masing-masing di Jalan dr Moewardi (Kota Barat), Adi Sucipto (Stadion Manahan), dan MT Haryono (Patung Kuda). Kaki dari arah Adi Sucipto dua arah, sedangkan dari arah MT Haryono satu arah menuju Kota Barat.
Dua kaki ini bertemu menuju arah jalan dr Moewardi. Idealnya, overpass di sisi dr Moewardi dibuat tiga lajur. Dua lajur ke arah Kota Barat, satu lajur ke arah Stadion Manahan. Tujannya agar tidak terjadi merging (pertemuan arus) di atas overpass. Kepala Bidang (Kabid) Lalu Lintas Dishub Solo, Ari Wibowo mengatakan dalam kondisi datar, merging merupakan hal biasa dalam pengaturan lalu lintas.
“Masalahnya, merging akan menimbulkan antrian menuju arah Kota Barat. Dan ini bahaya karena kondisinya di tanjakan,” kata Ari.
Namun jika skenario ini tidak memungkinkan, kaki overpass dari arah Kota Barat akan dibagi menjadi dua lajur. Sayangnya, skenario kedua ini memiliki kekurangan besar. Mobil dari arah Patung Kuda menuju Kota Barat tidak bisa melewati overpass. Hal ini lagi-lagi dilakukan untuk menghindari antrian akibat merging di atas overpass.
“Kalau mau nyebrang (rel kereta api) bisa lewat perlintasan Pasar Nongko atau Purwosari. Tapi kita lihat hasil simulasi besok. Mungkin saja ada alternatif-alternatif lain yang muncul setelah uji coba,” kata Ari.