Timlo.net–Anda mungkin menerima pesan WhatsApp yang membicarakan rekan kerja yang tidak disukai atau kenalan yang melakukan hal memalukan. Lalu Anda meneruskan pesan itu kepada teman lain tanpa berpikir panjang. Tapi kadang-kadang gosip yang tersebar di aplikasi perpesanan bisa menyebabkan kematian.
Misalnya di India, lebih dari 40 orang tewas dihajar massa selama dua tahun ini. Penyebabnya adalah penyebaran rumor tentang penculikan anak atau pengambilan organ lewat WhatsApp. Di Meksiko, dua pria yang tidak bersalah dibakar hidup-hidup karena gosip dan berita palsu yang tersebar lewat aplikasi itu.
Di India, Menteri Teknologi dan Informasi Ravi Shankar berusaha mencegah gosip mematikan ini. WhatsApp memutuskan membatasi jumlah pesan berantai untuk mencegah hal serupa terjadi. Pesan hanya bisa diteruskan pada lima orang atau lima grup. Setelah itu tombol forward di samping pesan dihilangkan.
Awalnya fitur ini hanya dirilis di India. Tapi sekarang fitur ini akan dirilis di seluruh dunia. Metro.co.uk memberitakan Senin (17/12) jika pembatasan pesan berantai ini akan berlaku secara global. Hal ini berarti Anda tidak bisa lagi mengirim pesan berantai kepada lebih dari lima orang. Sebelum pembaruan ini, pengguna bisa mengirim pesan berantai kepada 20 orang.