Solo — Kendaraan yang melintas di ruas Tol Solo-Ngawi landai sejak adanya larangan mudik Lebaran yang diberlakukan, Kamis (6/5). Ruas tol tersebut padat, Selasa hingga Rabu (4-5/5) lalu.
“Bila rata-rata kendaraan yang melintas sebanyak 13 ribu, dua hari belakangan meningkat menjadi 15 ribu hingga 16 ribu. Mulai pas siang sampai sore hari,” terang Manager Operasional PT JSN, Imam Zarkasih saat dikonfirmasi.
Dikatakan, pada H-2 dan H-1 penerapan larangan mudik memang terjadi lonjakan jumlah kendaraan.
“Untuk hari ini tidak ada kepadatan baik diruas jalan maupun di gerbang tol. Kemungkinan karena masyarakat sudah paham dengan adanya larangan mudik,” jelas Imam.
Menurutnya, di ruas tol ada dua titik lokasi penyekatan. Pertama ada di KM 528 Sragen dan di KM 579 Ngawi. Untuk pospam di Sragen hanya mengecek dokumen bebas Covid dan SIKM.
“Ada sesekali diminta putar balik, tapi sifatnya hanya sebagai shock therapy. Sedangkan di Ngawi benar-benar disekat. Setiap kendaraan plat luar Jatim diminta putar balik. Dari laporan yang saya terima sudah ada 700-an kendaraan yang diminta putar balik ke arah barat,” ungkap Imam.
Sejauh ini, lanjutnya, tidak ada kejadian menonjol seperti pemudik yang menerobos pos atau menolak putar balik.
“Fenomenanya hanya bingun mencari jalur putar balik. Jadi mencari jalur putar balik sendiri-sendiri,” jelasnya.
Terpisah, Kabid Lalulintas Dinas Perhubungan Kota Surakarta, Ari Wibowo mengatakan, ruas jalan kota juga cenderung landai kemarin. Tidak ada gejolak pemudik maupun peningkatan arus pada H -7 perayaan Idul Fitri.
“Belum ada kepadatan ya, baik pantauan anggota dilapangan maupun di cc-Room. Padatnya masih normal seperti hari-hari biasa yaitu pada saat jam masuk kantor saja, setelah itu cenderung landai,” katanya.
Editor : Marhaendra Wijanarko