Solo — Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Solo menggelar Pasar Gotong-Royong di halaman Benteng Vastenrburg, Selasa-Kamis (18-20/12). Pasar Gotong-Royong tersebut dilakukan untuk menjaga stabilitas harga jelang perayaan Natal dan Tahun baru.
“Di dalam Pasar Gotong-Royong ini harga komoditas kebutuhan pokok yang kita tawarkan dipastikan lebih rendah dari harga yang berlaku di pasaran,” kata Walikota sekaligus Ketua TPID Kota Solo FX Hadi Rudyatmo kepada wartawan.
Bahkan Walikota menyebut, selisih harga yang ditawarkan dalam Pasar Gotong-Royong itu lebih rendah sekitar 20 persen dari harga normal.
Dalam menyediakan pasokan barang yang dijual tersebut, TPID bekerjasama dengan sejumlah stakeholder lainnya. Diantaranya adalah Bulog, PPI, Pedaringan dan pedagang.
“Dengan kegiatan ini harapan kita bisa memotong rantai distribusi dari produsen ke konsumen,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Solo Bandoe Widiarto menambahkan, dengan adanya kegiatan Pasar Gotong-Royong ini diharapkan bisa ikut menekan laju inflasi di akhir tahun. Pasalnya, pada periode tersebut kebutuhan konsumsi masyarakat dianggap cenderung meningkat.
“Dengan upaya yang dilakukan TPID ini kita harapkan angka inflasi bisa tetap stabil rendah. Karena kalau inflasi tinggi pertumbuhan ekonomi menjadi tidak ada artinya, karena bisa menggerus daya beli masyarakat,” tandasnya.