Karanganyar — Ratusan masyarakat Desa Ngijo, Kecamatan Tasikmadu, melakukan lampah bisu sepanjang 5 KM dari rel bengkong Pabrik Gula (PG) Tasikmadu-Ngijo-kembali ke rel bengkong, Minggu (17/12) malam. Para partisipan arak-arakan keliling itu membawa gunungan sayuran dan jadah. Berjalan tanpa suara ini menjadi simbol bahwa masyarakat menyerahkan mandat kepada Juliyatmono-Rober Cristanto untuk memimpin Kabupaten Karanganyar.
“Mlampah bisa dalam rangka mangayubagya pelantikan bupati dan wakil bupati Karanganyar periode 2018-2023. Juga menjadi simbol masyarakat untuk menyerahkan mandat kepada bupati dan wakil bupati untuk membawa Karanganyar lebih baik lagi,” ujar Ketua DPRD Karanganyar, Sumanto.
Ia berharap kepada Bupati dan Wakil bupati terpilih dapat menjadikan Karanganyar moncer dan terkenal seantero negeri. Ia yakin bahwa kepemipinan periode kedua, Bupati Juliyatmono dan Wakil Bupati Rober Cristanto tidak mencari ‘balen’. Di periode pertama kepimpinannya, Karanganyar luar biasa. Sumanto yakin di periode kedua tentu lebih baik lagi.
Sementara, Bupati Karanganyar, Juliyatmono mengatakan ikhlas menerima mandat dari rakyat. Mlampah bisu, menurutnya, hanya simbol bahwa orang jawa suka prihatin.
“Mlampah bisu ini berat karena berjalan tanpa suara. Namun jika perjalanan ini dikerjakan bersama-sama maka akan terasa ringan karena guyub rukunnya,” imbuh Juliyatmono.
Mandat yang diserahkan rakyat melalui DPRD, menurut Juliyatmono, akan dilaksanakan dengan penuh tanggungjawab. Juliyatmono meminta restu dalam perjalanan memegang pemerintahan dapat berjalan lancar, tidak ada musibah dan masyarakat lebih sejahtera.