Solo — Polda Jawa Tengah menyoroti terkait peningkatan penderita Covid-19 di Kabupaten Sragen. Diduga, peningkatan tersebut tak lepas dari banyaknya kegiatan hajatan yang digelar di kawasn tersebut.
“Kami minta, supaya Pak Lurah setempat mendisiplinkan warganya yang terinfeksi Covid-19 agar tidak keluyuran kemana-mana,” tegas Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Luthfi usai berkunjung di Kabupaten Sragen.
Dikatakan, di wilayah Kabupaten Sragen sudah ada 800-an orang positif Covid-19. Menurutnya, peran seluruh elemen masyarkaat sangat diharpakan untuk menekan angka positif Covid.
“Kami juga meminta, agar Forkopimda Kabupaten Sragen memberdayakan PPKM Mikro ditingkat desa, RT/RW,” jelasnya.
Sementara itu, Pangdam IV/ Diponegoro Mayjen TNI Rudianto menilai masyarakat sudah cukup jenuh dengan pendisiplinan 3M yang dilakukan oleh aparat. Sehingga saat ini sudah mulai kendor penerapanya.
“Perlu adanya edukasi bahaya covid dengan cara buat pamflet/sebaran dan berikan pada warga secara door to door buat juga stiker tempel di rumah penduduk yang terpapar/bebas covid agar warga takut rumahnya di tempel stiker,” tandas Pangdam.
Terpisah, Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni, mengungkap melonjaknya angka Covid-19 di daerahnya disebabkan oleh banyaknya masyarakat yang menggelar hajatan pernikahan tanpa memperhatikan protokol kesehatan dan 5 M.
“Ada juga klaster keagamaan di beberapa masjid saat bulan puasa hingga lebaran, bahkan ada imam masjid yang meninggal dunia akibat covid,” ungkapnya.
Editor : Wahyu Wibowo