Semarang — Meski memasuki libur usai berakhirnya kompetisi Liga 1, aktivitas pelatih PSIS Semarang Jafri Sastra masih seputar sepak bola. Pelatih berusia 53 tahun ini sudah berada di kampung halamannya Padang, Sumatera Barat.
Seluruh skuat PSIS Semarang telah diliburkan begitu selesainya kompetisi dua pekan lalu. Pemain hingga jajaran pelatih telah mendapat waktu libur dengan kembali pulang kampung. Termasuk PSIS Semarang yang cukup meraih kesuksesan musim ini.
Tim yang memiliki julukan Mahesa Jenar ini menutup kompetisi Liga 1 dengan finis di urutan kesepuluh klasemen akhir, meski PSIS berstatus sebagai tim debutan. Meski sedang menikmati libur kompetisi, aktivitas Jafri Sastra di rumah masih saja berhubungan dengan si kulit bundar.
Mantan pelatih Persis Solo ini ikut membagi pengalamannya dengan melatih Sekolah Sepak Bola (SSB) PSTS Tabing, Kota Padang. Ternyata Jafri merupakan salah satu pendiri SSB PSTS Tabing. “Menjadi kegiatan rutin saya ketika liburan berada di kampung halaman,” terang Jafri Sastra, Rabu (19/12).
“Saya hanya lebih ke diskusi saja secara teknis dalam hal program latihan dengan tim pelatih SSB ini. Ya sebagai bentuk kepedulian untuk kemajuan sepak bola di tanah kelahiran,” imbuhnya.
Jafri Sastra mengakui begitu besarnya minat anak-anak di kampung halamannya dengan bermain sepak bola. Untuk itulah mantan pelatih Mitra Kukar dan Persipura Jayapura ini ingin agar calon pemain masa depan Indonesia mendapat materi yang tepat.
“Semangat anak-anak juga sangat besar, sayang kalau motivasi mereka tak dikembangkan. Jadi ya meskipun libur, saya tetap tidak bisa jauh-jauh dari sepak bola,” tandasnya.