Wonogiri — Satgas Penanganan Covid-19 Wonogiri melakukan pengecekan di sejumlah rumah sakit rujukan bagi pasien corona. Sejumlah rumah sakit sudah melakukan penambahan tempat tidur (TT). Sementara, bed occupancy rate (BOR) atau keterisian tempat tidur bagi pasien corona di seluruh rumah sakit di Wonogiri mencapai 77,20 persen.
“Rumah sakit yang ada di Wonogiri sudah melakukan penambahan Tempat tidur (TT) bagi pasien corona,” ungkap Kepala Dinkes Wonogiri Adhi Dharma, Senin (21/6).
Dikatakan, Satgas telah melakukan pengecekan jumlah TT bagi pasien Covid-19. Ia menyebut bahwa sejumlah rumah sakit sudah melakukan penambahan TT untuk pasien corona.
Berdasar pantauannya di lapangan, seperti di RS PKU Muhammadiyah Wonogiri. Dari 10 TT, kini menjadi 35 TT. Kemudian di RS Maguan Husada di Pracimantoro juga menambah 10 TT isolasi, dari 14 TT menjadi 24 TT. Rumah sakit lainnya seperti Medika Mulya juga menambah kapasitas TT pasien corona. Hal serupa juga dilakukan RSUD dr Sudiran Mangun Soemarso Wonogiri. Saat ini sudah ada 116 TT.
Menurut Adhi, BOR di seluruh rumah sakit di Wonogiri mencapai 77, 20 persen. BOR itu dinilai sudah melampaui ambang batas yang ditentukan World Health Organization (WHO) yakni 70 persen. Jika BOR sudah melebihi 70 persen maka harus disiapkan TT tambahan.
“Jadi, total jumlah TT isolasi di seluruh rumah sakit di Wonogiri ada 283. Itu belum termasuk tambahan TT yang kini telah ditambahkan. Pihaknya masih menghitung TT tambahan di semua rumah sakit. Kita juga sudah koordinasi dengan RS PKU Muhammadiyah Wonogiri, karena RS ini punya kapasitas 20 TT, maka kita jadikan sebagai isolasi terpusat juga,” paparnya.
Adhi Dharma mengatakan, ada alasan kuat yang menjadikan RS PKU Muhammadiyah sebagai isolasi terpusat. Pasien yang kondisinya sudah membaik dapat ditampung di rumah sakit itu. Contohnya, pasien yang sudah mendapatkan perawatan intensif di RSUD dr Soediran Mangun Sumarso Wonogiri yang sudah tidak memiliki gejala klinis dan menunggu hasil swab lanjutan. Pasien itu bisa transit di PKU Muhammadiyah Wonogiri atau pasien dari desa atau wilayah sekitar sini yang situasi lingkungannya kurang mendukung dalam menjalankan isolasi mandiri bisa dikirim di rumah sakit itu dan akan dibiayai oleh APBD.
“Prinsipnya, kenapa kita pilih PKU Muhammadiyah, karena hal itu demi memudahkan penanganan pasien. Selain itu, nakesnya juga sudah siap,” terangnya.
Pihaknya juga mewanti-wanti agar setiap desa untuk menyiapkan lokasi isolasi terpusat sesuai dengan petunjuk Bupati Wonogiri. Selain itu, Satgas Penanganan Covid-19 Wonogiri juga sudah menyiapkan fasilitas isolasi terpusat di Gedung PGRI Wonogiri.
“Tadi, bersama jajaran Satgas Penanganan Covid-19 melakukan pengecekan, termasuk Gedung PGRI. Nah, untuk gedung PGRI daya tampungnya bisa sampai 200 orang,” tandasnya.
Editor : Wahyu Wibowo