Timlo.net–Layanan caller ID Truecaller merilis sebuah laporan baru. Dalam laporan itu, mereka menjelaskan secara detil jika panggilan telepon spam naik 300 persen pada 2018. Yang menarik, sekalipun jumlah panggilan telepon spam naik di dunia, di Amerika Serikat (AS) terjadi penurunan.
Truecaller adalah layanan yang banyak digunakan pengguna smartphone. Fungsinya adalah untuk memblokir panggilan spam. Mereka juga punya direktori nomor telepon yang luas. Jadi aplikasi itu bisa mencocokkan panggilan telepon yang masuk dari nomor tidak dikenal dengan direktori mereka. Mereka berkata ada lebih dari 17,1 miliar panggilan telepon spam yang diblokir dan diidentifikasi aplikasi itu pada 2018, tulis Ubergizmo, Rabu (19/12). Secara umum, ada 74,1 miliar panggilan telepon yang diidentifikasi.
India menjadi negara teratas dalam daftar yang terkena dampak panggilan spam pada 2017. Posisi negara itu diambil alih oleh Brazil. Rata-rata pengguna Truecaller di negara itu menerima 37,5 telepon spam setiap bulannya. Brazil mengalami kenaikan panggilan telepon spam hingga 85 persen dalam setahun.
Sedangkan posisi AS turun dari ranking kedua menjadi ranking kedelapan. Sekalipun demikian, negara itu tetap terpengaruh dengan panggilan spam. Dalam laporan terungkap jika setiap 10 orang AS dewasa kehilangan uang karena panggilan scam selama 12 tahun terakhir.
Kerugian rata-rata per korban dipercaya sekitar $357 dari total kerugian $8,9 triliun karena telepon spam.
Editor : Ranu Ario