Klaten — Polda Jawa Tengah bersama Kodam IV Diponegoro dan Pemerintah Kabupaten Klaten melaksanakan Apel Gelar Pasukan Gabungan Satgas Penanganan Covid-19 di Alun-alun Klaten, Rabu (7/7).
Apel dihadiri Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi, Pangdam IV Diponegoro Mayjen TNI Rudianto, Bupati Klaten Sri Mulyani, dan diikuti oleh jajaran TNI, Polri, relawan, serta Satgas Penanganan Covid-19 tingkat Desa, Kecamatan, dan Kabupaten Klaten.
Dalam amanatnya, Pangdam IV Diponegoro Mayjen TNI Rudianto, menyampaikan, pelaksanaan PPKM Darurat di Klaten sudah cukup baik. Artinya, mulai berdampak pada penurunan angka konfirmasi positif Covid-19. Begitu juga dengan angka pergerakan orang dan kendaraan juga sudah mengalami penurunan.
Meski demikian, kegiatan PPKM Darurat masih perlu ditingkatkan karena belum sesuai dengan target pemerintah. Untuk mewujudkan hal tersebut Pangdam berkomitmen untuk ikut membantu, baik itu perkuatan personel maupun sarana prasarana lainnya.
“Kemarin dari hasil evaluasi Menko Marvest, berdasarkan data google maps bahwa pergerakan orang, pergerakan manusia, pergerakan kendaraan kita sudah pada posisi menurun, tapi masih pada posisi 15 persen. Target kita dalam waktu dekat bisa mencapai 30 persen dan ke depan bisa 50 persen,” ujar Pangdam.
Pangdam kemudian mengingatkan dan mengajak seluruh institusi serta lapisan masyarakat mulai dari tokoh agama, pemuda hingga lembaga kemasyarakatan untuk mendukung penuh program PPKM Darurat di Kabupaten Klaten. Pangdam juga menghimbau agar masyarakat mematuhi protokol kesehatan, tetap menahan diri tinggal di rumah dan mengurangi mobilitas.
“Jika tidak ada kegiatan yang mendesak lebih baik istirahat bersama keluarga di rumah. Tidak usah dulu bersepeda, tidak usah dulu kumpul dan lain sebagainya. Sayangi diri dan keluarga kita. Jika sudah turun semuanya, kita bisa beraktivitas seperti biasa,” ujarnya.
Sementara itu, Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi, mengatakan, seluruh personel yang digelar dalam apel sudah diberikan fasilitas pencegahan Covid-19 berupa vaksinasi, sehingga sudah siap terjun ke lapangan untuk melakukan penetrasi ke masyarakat terkait PPKM Darurat.
Kapolda kemudian memberikan atensi khusus kepada Klaten dimana wilayah ini merupakan salah satu pintu masuk sekaligus titik sekat pembatasan mobilitas masyarakat dari dan ke Jawa Tengah. Kapolda mengingatkan untuk mengendalikan akses masuk ke Klaten sehingga bisa mengurangi kegiatan harian di luar sektor kritikal.
“Ini menjadi atensi sekali, sebagaimana disampaikan bapak Pangdam ini diperlukan untuk mengurangi, mengetatkan gerakan masyarakat baik itu orang maupun kendaraan. Oleh karena itu saya minta kepada Pemda, Dandim, Kapolres perketat kembali pintu kita. Mana warga kita yang kerja di wilayah kritikal dan mana yang esensi, sehingga kita bisa mengurangi,” ujar Kapolda.
Kapolda juga mengatakan karakteristik Klaten sebagai daerah perbatasan Yogyakarta dan Jawa Tengah akan menjadi salah satu tantangan yang dihadapi pemerintah dalam melaksanakan PPKM Darurat. Meski begitu, Irjen Pol Ahmad Luthfi dan seluruh jajaran Polda Jateng menyatakan kesiapannya guna mendukung pelaksanaan PPKM Darurat mulai dari tindakan preventif, treatment, hingga penegakan hukum.
Dalam kesempatan tersebut, Kapolda juga mengapresiasi langkah yang sudah diambil pihak Polres Klaten untuk menindak tegas masyarakat yang tidak mematuhi PPKM Darurat sekaligus meminta aparat di Klaten semakin mengintensifkan penegakan aturan-aturan pemerintah dalam PPKM Mikro Darurat ini. Harapannya setelah pelaksanaan PPKM hingga tanggal 20 Juli 2021 nanti, terjadi penurunan angka kasus positif Covid-19 di Klaten secara signifikan sehingga Klaten tidak lagi berada di zona merah.
Di temui seusai apel, Bupati Klaten Sri Mulyani, mengatakan bahwa angka kasus positif covid-19 di Kabupaten Klaten telah mengalami penurunan. Hal tersebut terjadi karena Klaten berhasil menjadi kabupaten dengan pengurangan mobilitas masyarakat tertinggi kedua di Jawa Tengah setelah Semarang.
Hingga saat ini, Pemerintah Kabupaten Klaten telah memasifkan kegiatan PPKM darurat dengan melaksanakan operasi yustisi, pengadaan lokasi isolasi terpusat di tingkat kabupaten, kecamatan, hingga desa, serta membentuk rumah sakit darurat di Prambanan.
“Kami juga sudah mensosialisasikan program 5M melalui media sosial. Sehingga diharapkan masyarakat memiliki kesadaran untuk terus mematuhi dan melaksanakan 5M dalam kehidupan sehari-hari,” ujarnya.
Editor : Wahyu Wibowo