Karanganyar — Gerakan belanja kebutuhan harian di lapak milik tetangga sedang digencarkan selama PPKM darurat. Cara ini meringankan kecemasan para pelaku UMKM yang jualannya dibatasi.
Bupati Karanganyar Juliyatmono mengatakan gerakan itu diinstruksi secara tertulis dengan sasaran ASN dan honorer.
“Para ASN juga diimbau berbelanja kebutuhan pokok ke tetangga sekitar. Dengan catatan menerima layanan pesan bawa pulang atau take away dan delivery,” kata Juliyatmono, Rabu (7/7).

Menurutnya, ASN dan honorer yang bekerja di lingkungan Pemkab Karanganyar bisa melakukannya. Terlebih, mereka memiliki waktu lebih banyak di rumah seiring pemberlakuan kerja di rumah atau work from home (WFH). Sekitar 75 persen pegawai di pemerintahan kabupaten terkena kebijakan kerja di rumah selama PPKM darurat.
Jika 17 ribu ASN dan honorer di Karanganyar membeli kebutuhan harian di tetangga sekitar, maka bisa menopang perekonomian yang lesu akibat pemberlakuan PPKM. Lebih lanjut dikatakan, ia meminta seluruh abdi praja mendata warga isolasi mandiri di sekitar tempat tinggalnya. Lalu, mendukung kesembuhan mereka melalui aksi sosial.
Selama berlaku PPKM darurat, ia meyakini penduduk Karanganyar mampu bertahan hidup. Dengan memanfaatkan sumber daya di wilayahnya yang mayoritas pedesaan, relatif mampu mencukupi kebutuhan makan dan minum. Sedangkan mereka yang berpencaharian di sektor UMKM, diminta lebih bersabar. Terutama penjual kuliner angkringan dan PKL di sepanjang ruas jalan protokol. Di ruas itu dilarang berjualan tiap sore. Sedangkan pada pagi hari, dilarang makan di tempat.
“Protapnya memang begitu. Perlu ditertipkan agar menekan penyebaran penyakit. Ini butuh kearifan masing-masing. Kades dan ketua satgas,” katanya.
Editor : Wahyu Wibowo