Karanganyar — Penyelenggara pendidikan formal dipersilakan mengemas materi pengenalan lingkungannya secara daring kepada peserta didik baru selama Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS), 12-14 Juli 2021. Diharapkan kemasannya menarik serta tidak membosankan.
Hal itu disampaikan Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Karanganyar, Nurini Retno Hartati kepada wartawan, Jumat (9/7).
“Menindaklanjuti koordinasi dengan Kadinas, Kabid Dikdas serta Korwas SMP, karena PPKM darurat, maka MPLS dilakukan nontatap muka. Sebagai gantinya secara daring melalui wali kelas masing-masing,” katanya.
Secara umum, materi pengenalan sekolah dipandu oleh Dinas Pendidikan. Namun sekolah dipersilakan mengemasnya sedemikian rupa agar siswa baru tidak bosan. Ia menyontohkan SMPN 1 Karanganyar membuat durasi MPLS cukup panjang, mulai pukul 07.00 WIB-12.30 WIB. Ia tak memungkiri interaksi melalui gawai nirkabel bakal membosankan.
“Bisa dengan pengenalan lingkungan sekolah, profil sekolah dengan kemasan video editing menarik. Memang butuh inovasi dan kreativitas dari guru. Saya yakin sudah mendapatkan pelatihan pembelajaran secara daring. Maka manfaatkanlah,” jelasnya.
Tak kalah penting pengenalan kepala sekolah dan para guru pengampu. Sisa durasi MPLS bisa dipakai memberi tugas sederhana ke antarsiswa agar mereka saling mengenal juga. Diupayakan tugas tersebut berkelompok. “MPLS memang harus sesuak juknis. Enggak boleh di luar itu. Secara umum sudah menampung aktivitas perkenalan secara daring,” jelasnya.
Meski tak ke sekolah selama MPLS, minimal peserta didik baru mengenalnya meski secara visual. Maka, MPLS daring perlu memuat pengenalan program, pengenalan sarana prasarana sekolah, pengenalan cara belajar, pemahaman konsep pengenalan diri dan pembinaan awal kultur sekolah.
“Pendidik dapat mengakses panduannya secara online maupun offline di alamat akun Dinas Pendidikan Karanganyar,” jelasnya.
Nantinya, jajaran kedinasan akan meninjau pelaksanaan MPLS secara acak.
“Tidak seperti MPLS tatap muka beberapa tahun lalu dengan menerjunkan tim ke semua selokah. Sekarang sample saja. Tidak dengan tim, tapi personal dan insidental,” katanya.
Editor : Wahyu Wibowo