Wonogiri – Modus penipuan melalui surat palsu mencatut nama instansi Sekretariat Daerah (Setda) dan Bupati Wonogiri dengan dalih penyaluran donasi untuk tempat ibadah, yayasan atau panti. Surat palsu itu beredar di organisasi atau lembaga-lembaga sosial di kabupaten setempat.
“Saya sudah menerima laporannya, terus sudah saya sampaikan kepada teman-teman OPD (Organisasi Pemerintah Daerah) untuk tidak menanggapi karena kop, tanda tangan, dan stempelnya jelas palsu,” kata Sekretaris Daerah (Sekda) Wonogiri, Haryono, Senin (26/7).
Dijelaskan, surat palsu tersebut berisi permintaan kepada tempat ibadah, yayasan, dan panti yang telah disurvei oleh tim bentukan Bupati untuk melengkapi persyaratan tertentu. Antara lain menyertakan rekening bank dan menyertakan laporan penggunaan donasi. Di bagian bawah surat ada tanda tangan dan stempel Sekretariat Daerah.
“Surat itu beredar seolah-olah akan ada bantuan terkait penanganan Covid-19,” katanya.
Peristiwa penipuan seperti itu sempat terjadi di awal pandemi Covid-19 lalu. Namun, penipu saat itu melancarkan aksinya melalui telepon. Namun saat ini aksi mereka lebih nekat lagi, yakni dengan melalui surat atau dengan bukti fisik.
Sejauh ini pihaknya belum mengetahui siapa yang mengedarkan surat palsu yang tertanggal 24 Juli tersebut. Selain itu, pihaknya juga belum mendapat informasi terkait adanya korban dari aksi penipuan itu. Namun, sebagai upaya antisipasi, Haryono meminta tiap-tiap OPD untuk segera berkomunikasi dengan organisasi atau lembaga di wilayahnya.
“Belum, kita belum melaporkan kasus ini ke kepolisian, tapi setidaknya kita sudah koordinasi. Dengan harapan kasus ini nantinya dapat ditindaklanjuti oleh polisi,” imbuhnya.
Terpisah, Bupati Wonogiri Joko Sutopo meminta masyarakat mencermati jika ada sesuatu yang tidak wajar tidak direspon dan segera lakukan klarifikasi kepada kades dan camat. Bahkan pihaknya mempersilakan masyarakat untuk langsung melapor kepada dirinya melalui aplikasi perpesanan (WA) Halo Pak Jekek dan dapat berkirim pesan langsung ke nomor WA pribadi Bupati.
“Saya minta masyarakat dapat mengamankan orang yang mengedarkan. Minimal menanyakan dan mencatat identitas penyebar surat tersebut. Saya menekankan agar masyarakat lebih berhati-hatilah di era kedaruratan ini karena masih banyak pihak-pihak yang memanfaatkan situasi untuk kepentingan pribadi,” tandasnya.
Editor : Dhefi Nugroho