Solo — Melakukan investasi properti di Kota Solo dianggap dapat menjadi alternatif bisnis yang tepat untuk saat ini. Hal itu dikarenakan lokasinya cukup strategis, dan pertumbuhan ekonominya diyakini dapat tumbuh secara pesat seiring dengan adanya pembangunan infrastruktur yang dilakukan pemerintah.
“Kota Solo ini sangat strategis sekali untuk melakukan investasi dalam bidang properti. Karena di kota ini banyak pusat grosir, dan akses transportasi semakin mudah seiring dibukanya jalan tol, ” kata motivator dan pakar marketing Indonesia, Tung Desem Waringin kepada wartawan, Sabtu (22/12).
Menurutnya, properti menjadi salah satu sektor yang cukup menjanjikan untuk berinvestasi. Karena tawaran keuntungan yang didapat cukup besar dan berlipat ganda.
Dari analisa yang dilakukan, sejak 1998 lalu siklus pasar properti bisa ditebak setiap tiga tahun setelahnya. Hal itu juga yang kemudian, membuat dirinya ikut tertarik untuk terjun di dalamnya.
“Siklusnya itu setiap tiga tahun sekali pasti naiknya harga luar biasa. Pada 1998 harga properti memang anjlok, namun tiga tahun setelahnya naiknya sangat drastis. Dan itu juga berlaku hingga saat ini, dimana 2015 ekonomi dan harga properti jatuh, dan saat ini mulai terus merangkak naik,” urainya.
Apalagi sekarang ini, lanjut dia, pertumbuhan infrastruktur cukup gencar dilakukan pemerintah. Salah satunya melalui jalan tol. Sehingga aksesnya semakin mudah bagi orang luar kota yang ingin berkunjung ke Solo. Karena itu, harusnya masyarakat dapat melihat peluang ini untuk melakukan investasi secara tepat.
Menjawab kebutuhan investasi itu, Direktur PT Putera Griya Sentosa (PGS) Ocky Kurnia tawarkan kios dengan sertifikat strata title di lantai dua. Dengan kios yang ditawarkan itu, pemilik nantinya tidak perlu repot akan habis masa kontraknya atau dipindah. Dengan konsep kios yang ditawarkan itu, juga bisa diwariskan kepada anak cucunya.
“Kita memang sengaja mengkonsepnya menjadi hak milik, karena potensi pengembangan bisnis PGS kedepan kita anggap dapat menjadi lebih baik. Karena kalau banyak orang yang memiliki, akan banyak masukan. Beda kalau hanya satu orang saja yang memiliki,” terangnya.
Kios The Kalih yang akan dibangun di lantai dua PGS, ditawarkan dengan harga mulai dari Rp 600 juta hingga Rp 2 miliar.
Editor : Dhefi Nugroho