Rabu, Maret 22, 2023
  • Tentang Kami
  • Karir
Timlo.net
No Result
View All Result
  • Seni Budaya
  • Bisnis
  • Pendidikan
  • Olah Raga
  • Solo dan Sekitar
  • Wisata
  • Gaya Hidup
  • Nasional
  • Manca
  • Regional
    • Solo
    • Sragen
    • Karanganyar
    • Klaten
    • Wonogiri
    • Sukoharjo
    • Boyolali
  • Indeks
  • Seni Budaya
  • Bisnis
  • Pendidikan
  • Olah Raga
  • Solo dan Sekitar
  • Wisata
  • Gaya Hidup
  • Nasional
  • Manca
  • Regional
    • Solo
    • Sragen
    • Karanganyar
    • Klaten
    • Wonogiri
    • Sukoharjo
    • Boyolali
  • Indeks
Timlo.net
No Result
View All Result
Home Nasional

Ganjar Terima Curhatan Sejumlah Kepala Desa di Klaten Soal Bansos

Dhefi Nugroho by Dhefi Nugroho
2 Agustus 2021 | 17:01
in Nasional, Umum
Ganjar Terima Curhatan Sejumlah Kepala Desa di Klaten Soal Bansos

sumber: humas pemprov jateng

Share on FacebookShare on Twitter

Semarang – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menerima keluhan dari sejumlah lurah/kepala desa (kades) di Kabupaten Klaten perihal data bantuan sosial (bansos) dari pemerintah pusat yang tidak tepat sasaran.

Keluhan itu mereka sampaikan secara langsung kepada Ganjar saat acara Rembug Desa yang digelar daring, Senin (2/8/2021). Gubernur memang aktif menggelar rapat langsung dengan kades untuk mengetahui kondisi secara langsung dari lapangan.

BacaJuga

Sukses Mengelola Zakat, Gubernur Jateng Diganjar Penghargaan

Ganjar Minta Polisi Tindak Galian C Ilegal di Wonosobo dan Magelang

Nyadran ke Sunan Giri, Ganjar Ingat Sosok Mustofa Bisri, Habib Syekh dan Habib Luthfi

Salah satu kades yang melaporkan kacau balaunya data bansos bernama Joko Laksono. Ia sempat emosional saat mengetahui bansos itu justru diberikan kepada orang kaya, atau ada yang mendapatkan lebih dari dua bantuan.

“Bansos ki malah marai mumet pak (bansos itu bikin pusing). Kulo ajeng curhat pak (saya mau curhat pak), saya mau jujur. Ndak peduli mangke didukani Bu Mensos Risma (tidak peduli kalau nanti dimarahi bu Mensos, Risma),” kata Joko.

Kades Tijayan itu menerangkan ada beberapa data penerima yang sudah diverifikasi dan dihapus dari penerima karena dianggap sudah mampu, justru kembali mendapatkan bantuan.

“Ada yang punya mobil lima, muncul namanya. Entuk niku malahan (dia justru malah dapat). Padahal sudah kita coret, sudah diverifikasi datanya. Tetep metu maleh (dapat bantuan lagi). Ngoten ndan, mumet aku (Begitu ndan, pusing saya),” ucapnya.

Hal itu membuat kecemburuan sosial bagi warga. Pihaknya juga kebingungan, karena bantuan tidak bisa dialihkan kepada yang berhak.

“Ada lagi cerita teman kami di Cawas. Itu Kadesnya dapat bantuan, Sekdes dapat. Kan aneh. Tapi mereka juga tidak bisa apa-apa, diambil tidak bisa, dialihkan juga tidak bisa. Tolong njenengan aturaken Bu Risma (tolong sampaikan ke Bu Risma),” imbuhnya.

Joko juga menceritakan kisah salah satu koleganya di Desa Nanggulan. Di desa itu, seharusnya ada 261 warga yang dapat PKH, tapi 40 orang dibatalkan.

“Padahal itu banyak jandanya pak, tolong diaktifkan. Sudah diverifikasi dan diusulkan, tapi nyatanya yang keluar itu lagi itu lagi, tidak ada perbaikan,” pungkasnya.

Kesemerawutan data bansos juga disampaikan pengelola desa lainnya. Kepala Dusun di Desa Barongan, Suyuti mengatakan jika terjadi data kembar saat penerimaan bansos.

“Kami tidak dilibatkan dalam verifikasi data. Akhirnya, penyaluran bantuan tidak sesuai. Banyak yang dobel-dobel pak, ada yang sudah dapat PKH, tapi dapat juga BST. Bahkan ada satu rumah itu dapat lima bantuan pak,” ucap Suyuti.

Pihaknya mengatakan sudah melaporkan hal itu pada petugas pengelola data. Namun sampai sekarang, belum ada perbaikan.

“Di desa kami juga sama pak, tidak merata dan tidak tepat sasaran. Ada yang dapat dobel-dobel. Ada yang mengeluh tidak dapat bantuan. Sementara yang tidak dapat, kami kasih dari Dana Desa. Buat menenangkan,” kata Kades Plawikan, Lilik Ratnawati.

Semenetara itu, Gubernur Ganjar mengatakan, pihaknya memang banyak menerima laporan terkait BST yang tidak tepat sasaran. Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin juga sudah menyampaikan, verifikasi dari daerah tidak sama dengan pusat.

“Maka sekarang saya tanyakan langsung ke Kades, ternyata memang benar. Diantara mereka yang sudah memverifikasi data kok belum berubah dari pusat. Maka ini kita cocok-cocokan data,” katanya.

Ganjar mengatakan sudah mengirimkan surat secara langsung ke Menteri Sosial Tri Rismaharini terkait hal ini. Ia berharap, Risma segera merespon.

“Saya mau minta seluruh data penerima BST dari Kemensos di Jateng itu siapa saja. Nah nanti kami overlay dengan data hasil verifikasi yang dilakukan pada April lalu. Dengan cara itu, harapannya dapat diketahui mana yang bermasalah dan mana yang tidak,” tegasnya.

Sebab menurut Ganjar, kades berada pada posisi sulit jika datanya tidak sama dengan yang mereka sampaikan. Misalnya Kades Tijayan yang mengatakan ada warganya yang punya mobil banyak, tapi tetap dapat.

“Yang gini-gini harus dibersihkan pak Gub, soalnya kami bingung, itu tidak bisa diterima, dikembalikan juga tidak tahu caranya. Itu yang mereka laporkan,” terang Ganjar.

Ia berharap ada kepastian dari Kemensos terkait hal itu. Jika ada bantuan yang salah, maka harus diberikan caranya bagaimana. Apakah bisa dipindahkan dengan cara boleh dibagi langsung, apakah lapor dulu atau meski dikembalikan.

“Ya meski ada di beberapa desa yang kasih bantuan kepada warga yang tak menerima dengan dana desa. Istilahnya nggo ngeneng-ngenengke (untuk menenangkan). Yang begini-begini sengaja kami komunikasikan dengan Kades agar tahu posisi akhirnya mereka seperti apa. Dan mereka siap betul,” ucapnya. (*)

Editor : Dhefi Nugroho
Tags: Bansosganjar pranowohumas pemprov jateng

Previous Post

Telegram Sekarang Dukung Video Call untuk Seribu Pengguna

Next Post

Enam Warga Karanganyar Terjangkit Leptospirosis, Dua Diantaranya Meninggal

Dhefi Nugroho

Dhefi Nugroho

Berita Terkait

Sukses Mengelola Zakat, Gubernur Jateng Diganjar Penghargaan

21 Maret 2023
Ganjar Minta Polisi Tindak Galian C Ilegal di Wonosobo dan Magelang

Ganjar Minta Polisi Tindak Galian C Ilegal di Wonosobo dan Magelang

20 Maret 2023

Nyadran ke Sunan Giri, Ganjar Ingat Sosok Mustofa Bisri, Habib Syekh dan Habib Luthfi

18 Maret 2023

Ganjar Nyadran ke Makam Sunan Gresik

18 Maret 2023

Tambak Udang Kebumen Jadi Percontohan, Bisa Dikembangkan di Daerah Lain

9 Maret 2023

Ini yang Dilakukan Ganjar saat Jokowi Blusukan ke Kebumen

9 Maret 2023
Next Post
Enam Warga Karanganyar Terjangkit Leptospirosis, Dua Diantaranya Meninggal

Enam Warga Karanganyar Terjangkit Leptospirosis, Dua Diantaranya Meninggal

Terkini

Kejeniusan Rasiman Ubah Posisi Alexis Messidoro Jadi Moncer di Persis Solo

Messidoro Menggila, Laskar Sambernyawa Pulang Bawa Tiga Poin

22 Maret 2023

Kirab 21 Kendi Warnai Tradisi Padusan di Omac

22 Maret 2023

Jelang Ramadan, Polisi Razia Miras

22 Maret 2023

Closing Ceremony Piala Dunia U-20, Wishnutama dan Gibran Cek Stadion Manahan Solo

22 Maret 2023

Kapolres Karanganyar: Antisipasi Sejak Dini Gejolak Pasar Jelang Ramadan

22 Maret 2023






  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Telepon Penting
  • Privacy Policy
  • Term of Use
  • Karir
  • Sitemap
Telepon Kami : +62-271-626499

Copyright © 2023 Timlo.net PT Tinular Media Solo All Rights Reserved

No Result
View All Result
  • Solo dan Sekitar
  • Bisnis
  • Seni Budaya
  • Gaya Hidup
  • Pendidikan
  • Wisata
  • Olah Raga
  • Nasional
  • Manca
  • Serba-serbi

Copyright © 2023 Timlo.net PT Tinular Media Solo All Rights Reserved