Wonogiri – Hujan deras beberapa hari terakhir menjadi berkah bagi warga Kecamatan Paranggupito. Pasalnya, ada sejumlah warga yang kesulitan air bersih sangat terbantu dengan turunnya hujan tersebut.
“Sebelumnya itu kami sudah mulai mendapat laporan dari semua desa terkait warga yang kesulitan mendapatkan air. Laporan itu mulai masuk pada Juni 2021 lalu,” kata Plt Camat Paranggupito, Warno, Selasa(3/8).
Menurutnya, musim kemarau tahun ini sejumlah warga Paranggupito sudah mulai mengalami kesulitan untuk mendapatkan air bersih. Bahkan, warga yang terdampak sudah mulai membeli air bersih dari tangki.

Dari laporan yang diterimanya, sebanyak delapan desa di Paranggupito ada ribuan keluarga yang sudah mulai terdampak. Dari 4.969 KK rumah yang ada di Paranggupito, jumlah KK rumah yang terdampak kekeringan mencapai 2.273 KK (45,74 persen).
“Kebetulan kok ada hujan deras selama empat hari siang dan malam. Sehingga masalah kebutuhan air bisa tertolong dengan adanya air hujan itu,” ujarnya.
Dikatakan, setiap rumah warga Paranggupito yang sering terdampak kekeringan mempunyai tampungan air hujan. Air dari talang dimasukkan ke dalam bak penampungan.
Hujan empat hari ini, bak penampungan warga penuh, sehingga warga yang membeli air bersih dengan tangki berkurang.
“Ini berkah bagi warga kami,” bebernya.
Warno menambahkan, sebenarnya saat ini sudah ada solusi permanen untuk mengatasi kekeringan. Yaitu dengan pengangkatan sumber air Banyu Towo di Desa Gendayakan. Dampaknya, desa disekitar Banyu Towo telah merasakan manfaatnya. Namun, pengangkatan air di Banyu Towo belum bisa dimaksimalkan fungsinya.
“Kita kerjasama dengan relawan dari Sukoharjo dan ini spekulasi, jika keluar airnya dibayar, jika tidak biayanya gratis. Tapi setelah dibor sampai kedalaman 130 meter, akhirnya keluar airnya. Nanti peralatan untuk menaikkan airnya baru dicari. Kalau tidak mampu akan laporan Pemda. Dimungkinkan sumber itu masih sejalur dengan Banyu Towo,” imbuhnya.
Editor : Dhefi Nugroho