Solo – Kelompok suporter pendukung Persis Solo, Pasoepati diterpa persoalan internal. Milia Jatmiati atau yang akrab disapa Lia mengundurkan diri dari jabatannya sebagai menteri keuangan DPP Pasoepati periode 2020-2023.
“Sebagai tanggung Jawab moral saya terhadap amanat Kongres Pasoepati dan anggota Pasoepati, saya merasakan banyak program yang tidak dijalankan sesuai janji kampanye Presiden dan wakil Presiden,” tuturnya, Rabu (8/9).
Ia menjelaskan bahwa, selama ini tidak ada niatan dari Presiden dan Wapres Pasoepati merangkul elemen-elemen maupun tokoh-tokoh Pasoepati yang punya loyalitas, integritas serta berpengalaman dalam menjalankan organisasi untuk membesarkan Pasoepati.
Menurutnya, legalitas Pasoepati seperti tidak menjadi prioritas padahal sudah berjalan delapan bulan. Begitu juga dengan konsolidasi dan sosialisasi kepengurusan kepada seluruh korwil maupun suku juga tidak berjalan.
Tidak hanya itu, Lia menyoroti janji adanya program KTA (Kartu Tanda Anggota) yang hingga detik ini belum terealisasi. Menurutnya, program yang dijalankan Presiden Pasoepati justru bukan program-program unggulan sesuai janji kampanye, tapi lebih banyak program improvisasi yang diputuskan sepihak oleh Presiden Pasoepati tanpa melalui rapat DPP Pasoepati.
“Loyalitas saya (di DPP Pasoepati) serta pengorbanan waktu, tenaga, pikiran serta materi saya selama ini terhadap presiden-wapres dan DPP Pasoepati tidak dianggap,” tegasnya.
Dirinya menambahkan sempat menyampaikan sejumlah laporan keuangan secara transparan ke DPP Pasoepati dalam sebuah pertemuan pada tanggal 23 Agustus lalu. Dalam laporan itu, Lia sebagai Menkeu DPP Pasoepati sudah membuat laporan keuangan dan dilaporkan ke Presiden dan Wapres Pasoepati.
“Segala bentuk upaya Menkeu untuk kemajuan Pasoepati sama sekali tidak dihargai. Kalau perlu, laporan keuangan yang kami buat bisa disampaikan ke publik melalui media sosial. Saya meminta maaf untuk seluruh teman-teman suporter jika dalam organisasi belum maksimal,” tandasnya.
Editor : Dhefi Nugroho