Karanganyar — Gerakan ASN membeli panen cabai petani lokal mulai berlaku. Gerakan ini bertujuan mencegah harga komoditas itu kian terpuruk.
“Harga cabai ini turun, jatuh, petani kan susah, rugi. Makanya ASN intervensi membeli dengan harga yang wajar dari petani. Supaya harganya kembali stabil naik,” kata Bupati Karanganyar Juliyatmono, Selasa (21/9).
Gerakan ini didukung Dinas Pertanian yang mengajak petani cabai Ngargoyoso dan Jenawi menjual panenannya ke ASN. Perkilogram dibeli Rp 13 Ribu atau di atas harga pasar Rp 10 Ribu. Hasil panen cabai jenis keriting hijau dan merah diangkut menggunakan mobil bak terbuka ke halaman setda Karanganyar. Bupati Juliyatmono mengawali gerakan itu dengan membeli kemudian langsung membayarnya. Ia menginstruksi ASN yang ada di halaman kantor Setda mengikutinya. Ada yang membeli sampai 10 kilogram. Dalam kesempatan itu, petani membawa 750 kilogram cabai keriting. Tak sampai satu jam, dagangannya ludes terjual.
Petani asal Kemuning, Ngargoyoso, Giyarso mengaku sangat bersyukur dengan gerakan ASN beli cabai lokal. Sebab, ia bisa lepas dari jeratan tengkulak.
“Stok melimpah sedangkan permintaan tidak ada. Belum banyak hajatan soalnya. Daripada membusuk, terpaksa dijual ke tengkulak. Kadang dibeli Rp 10 Ribu seringnya di bawah itu. Sampai Rp 5 Ribu perkilo juga pernah. Jelas kita rugi. Dengan harga Rp 10 Ribu-Rp15 Ribu saja petani baru bisa BEP,” katanya.
Editor : Wahyu Wibowo