Timlo.net – Menyamar sebagai polisi, Nurholis (30) memeras warga hingga puluhan juta rupiah. Padahal pekerjaan sehari-hari, warga Cianjur ini sebagai tukang sayur. Namun aksinya sebagai polisi gadungan harus berakhir di ruang tahanan Mapolres Cianjur.
“Pelaku menggunakan nama Ricky yang kebetulan di Satreskrim ada nama tersebut, namun pangkatnya Aipda bukan Ipda. Dia mengaku sebagai anggota di Mapolres Cianjur, sehingga korban percaya,” ujar Kapolres Cianjur AKBP Doni Hermawan, Selasa (21/9), sebagaimana diberitakan di laman suara.com.
Setelah beberapa kali menjadi korban pemerasan, akhirnya korban melaporkan kejadian tersebut ke Mapolres Cianjur. Petugas langsung disebar dan berhasil menangkap pelaku di rumahnya di Desa Gekbrong, Kecamatan Gekbrong.
Dari dalam rumah pelaku, petugas berhasil mengamankan satu stel kemeja putih berikut dasi yang biasa digunakan anggota Satreskrim dan seragam polisi lengkap dengan pangkat Ipda, selanjutnya pelaku digiring ke Mapolres Cianjur.
“Di hadapan petugas, pelaku mengakui perbuatanya didorong pelaku lain atas nama Rudi, dimana Rudi mengajak Nurkholis memeras Ilham yang dituduh berselingkuh dengan istrinya, sehingga pelaku dimodali pakaian polisi,” tuturnya.
Saat ini, Rudi sudah ditangkap dan masih menjalani pemeriksaan guna mempertangungjawabkan perbuatannya, keduanya akan dijerat dengan pasal 368 KUHP tentang pemerasan dengan ancaman kurungan di atas 4 tahun penjara.
Sementara berdasarkan keterangan Nurholis, ia mendapat seragam dan pakaian ala polisi dari Rudi yang membelinya di wilayah Sukabumi. Dia disuruh Rudi, untuk mengaku sebagai anggota Polres Cianjur untuk memeras korban.
“Saya sempat menerima uang dari korban Rp 30 Juta, dimana uang tersebut, dibagi dengan Rudi. Korban saya takuti akan dijerat hukum karena perselingkuhannya dengan istri Rudi,” ucap Nurholis.
Sumber: suara
Editor : Wahyu Wibowo