Solo — Tim PSG Pati/ AHHA PS Pati kembali menelan kekalahan ketiga dalam fase penyisihan Grup C yang digelar di Stadion Manahan, Selasa (19/10). Bermain lawan PSIM Yogyakarta, PSG Pati kalah 0-2 melalui gol yang dicetak lewat Aditya Putra Dewa pada menit ke-60 melalui titik putih dan Sugeng Efendi menit 87.
Dengan hasil tersebut, PSG Pati jadi juru kunci Grup C dengan raihan satu angka dari tiga kekalahan dan sekali seri.
Sementara poin absolut yang didapat PSIM menempatkan klub asal Yogyakarta itu meroket posisinya di peringkat ketiga dengan 5 angka di bawah PSCS Cilacap (10 poin) dan Persis Solo (8 poin).
“Saya masih melihat beberapa pemain masih tidak lepas dari pertandingan sebelumnya, harapannnya lebih baik di pertandingan berikutnya,” terang Pelatih PSIM Yogyakarta, Seto Nurdiantoro.
Menurutnya, di babak pertama Laskar Mataram, julukan PSIM Yogyakarta, lebih banyak bertahan dan menunggu untuk melihat situasi pertandingan. Menurutnya, itu adalah strategi PSIM untuk tidak buru-buru menyerang.
“Di babak kedua, saya lebih memberi kebebasan untuk improvisasi pemain dan hasilnya bisa mencuri dua gol. Ini modal yang penting untuk ke depannya. Saya apresiasi pemain ada kemauan dan semangat meraih kemenangan, walaupun ada beban,” ucap Seto.
Sementara itu Direktur Teknik PSG Pati (AHHA PS Pati) Joko “Getuk” Susilo mengatakan, timnya pada babak pertama bermain bagus. Hal itu terbukti dari satu peluang emas dari Zulham Zamrun yang gagal dieksekusi menjadi gol.
“Babak pertama tim bermain bagi. Kami kebobolan dari titik penalti di babak kedua, setelah itu mulai kelihatan kacau. Saya apresiasi pemain sudah bekerja keras, masih ada waktu untuk evaluasi ke seri berikutnya,” katanya.
Editor : Wahyu Wibowo